Bentrok TNI Polri di Papua
Bentrok TNI-Polri di Papua, 3 Polisi Tewas dan 2 Ditembak, Pangdam Cenderawasih: Kami Minta Maaf
Ketiga anggota polisi itu tewas saat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755, di Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo
TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab meminta maaf atas tewasnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya.
Ketiga anggota polisi itu tewas saat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755, di Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020).
"Jajaran TNI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Kepolisian," ujar Asaribab melalui keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).
• Sosok Arteria Dahlan Pernah Bentak Emil Salim di Mata Najwa dan Viral, Kini Sibuk Urus ini
• Ibu Hamil Positif Corona Ngaku Hanya Kontak Fisik dengan Tukang Sayur, Disampaikan ke Ganjar Pranowo
Ia memastikan, siapapun yang terlibat dalam insiden itu akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Tim investigasi telah berada di Mamberamo Raya dan sudah mulai bekerja untuk mencari fakta di lapangan.
Asaribab yang turut serta dalam prosesi pelepasan ketiga jenazah, memastikan sinergitas antara TNI-Polri tetap terjaga meski ada insiden itu.
Menurut Asaribab, ia bersama Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw akan terus menjaga kesolidan antara dua instansi tersebut.
"Saya berharap TNI-Polri tetap menjaga sinergitas serta menjaga kedamaian yang berada di Papua," tutur Asaribab.
Diberitakan sebelumnya, bentrok antara oknum TNI-Polri terjadi di Kabupaten Membramo Raya, Papua, Minggu pagi pukul 07.40 WIT.
Pertikaian ini melibatkan anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.
Pertikaian menyebabkan 3 anggota polisi meninggal dunia dan 2 lainnya terluka terkena luka tembakan.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.
• Sosok Arteria Dahlan Pernah Bentak Emil Salim di Mata Najwa dan Viral, Kini Sibuk Urus ini
• Ibu Hamil Positif Corona Ngaku Hanya Kontak Fisik dengan Tukang Sayur, Disampaikan ke Ganjar Pranowo
Adapun tiga anggota polisi yang meninggal dunia yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, anggota Satuan Reskrim, mengalami luka tembak pada leher bagian kanan sebanyak satu kali.
Bripda Yosias Dibangga, anggota Satuan Sabhara, mengalami luka tembak pada bagian leher kiri sebanyak satu kali.
Kemudian Briptu Alexander Ndun, anggota Satuan Reskrim, mengalami luka tembak pada paha kiri.
Sementara, dua anggota polisi yang terluka yakni Bripka Alva Titaley, anggota Satuan Reskrim Polsek Membramo Tengah, mengalami luka tembak pada paha kiri sebanyak satu kali.
• Sosok Arteria Dahlan Pernah Bentak Emil Salim di Mata Najwa dan Viral, Kini Sibuk Urus ini
• Ibu Hamil Positif Corona Ngaku Hanya Kontak Fisik dengan Tukang Sayur, Disampaikan ke Ganjar Pranowo
Ban Brigpol Robert Marien anggota SPKT, mengalami luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali.
Senin pagi, ketiga jenazah sudah diterbangkan ke Kabupaten Merauke untuk dimakamkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Polisi Tewas Saat Bentrok TNI-Polri di Papua, Pangdam Cendrawasih: Kami Minta Maaf"