Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bentok TNI Vs Polri di Papua

Kronologi Bentok TNI Vs Polri di Papua Berujung 2 Polisi Tewas, Ternyata Ini Pemicu, Jenderal Turun

Kronologi bentok TNI vs Polri di Papua berujung 2 polisi tewas, ternyata ini pemicunya.

Editor: Edi Sumardi
DOK KOMPAS.COM
Ilustrasi bentrokan. Kronologi bentok TNI vs Polri di Membramo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) yang berujung pada 2 polisi tewas. 

JAYAPURA, TRIBUN-TIMUR.COM - Kronologi bentok TNI vs Polri di Papua berujung 2 polisi tewas, ternyata ini pemicunya.

Akibat bentrokan ini, 2 jenderal, yakni Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab akan turun ke lapangan memantau situasi pasca kejadian, Senin besok.

Peristiwa bentrok antara aparat keamanan terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu atau Ahad (12/4/2020) pagi.

Kejadian yang melibatkan anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 terjadi di Distrik Kasonaweja, Memberamo Raya.

Akibatnya, 2 polisi tewas.

"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, saat dihubungi, Minggu.

Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan, Kapolres Mamberamo Raya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan Dandim 1702/Sarmi.

Bentrokan tersebut diakuinya bermula pada Sabtu (11/4/2020) akibat kesalahpahaman.

Irjen Paulus Waterpauw pun memastikan akan segera bertolak ke Mamberamo Raya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab.

"Senin (13/4/2020) saya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih akan ke Mamberamo Raya, namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam dan beberapa pejabat ke Mamberamo Raya," kata Irjen Paulus Waterpauw.

Dia juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta dengan keluarganya untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tersebut tuntas.

Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih Turun Tangan

Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih turun tangan membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus bentrok ini.

Hal itu disampaikan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020).

"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," tulis Eko.

Eko menjelaskan, kejadian terjadi pada Minggu pukul 07.40 WIT bertempat di Pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya.

Saat itu terjadi kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan dua anggota Polres Mamberamo Raya.

"Akibatnya dua anggota Polres Mamberamo Raya tewas, mereka adalah Briptu Marselino Rumaikewi luka tembak di leher dan Bripda Yosias, luka tembak di dada kiri," kata Eko.

Bentrok TNI Vs Polri di Sumatera Utara

Bentrok antara aparat kepolisian dan tentara atau polisi vs TNI terjadi di Jalinsum Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara ( Sumut ), Kamis (27/2/2020) siang.

Akibat kejadian itu, sedikitnya 6 personel polisi, 1 warga sipil mengalami luka-luka dan bangunan Mapolsek rusak.

Dari informasi yang dikumpulkan Kompas.com, bentrokan terjadi saat Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama beberapa personelnya, sedang mengatur arus lalu lintas akibat kecelakaan tunggal sebuah truk dan membuat kondisi jalan menjadi macet.

Saat itu, datang sebuah mobil dari arah Sipirok menuju Tarutung yang ditumpangi Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri 123 Rajawali Kapten Infanteri Ridwan.

Kemudian, saat mobil yang dikendarai Danki berusaha lewat di tengah kondisi macet, Kapolsek menegur hingga terjadi adu mulut dan memancing pihak lainnya yang sedang membantu mengurai kemacetan.

Keributan pun dilerai oleh petugas Bhabinsa dari Koramil setempat yang juga berada di lokasi dan membawa keduanya untuk ditenangkan.

Satu personel Polisi Resor Tapanuli Selatan ikut menjadi korban, akibat bentrok antar aparat di Desa Silangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (27/2/2020) (kiri). Sebelumnya juga terjadi bentrokan antara TNI dengan polisi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (20/12/2019) (kanan).
Satu personel Polisi Resor Tapanuli Selatan ikut menjadi korban, akibat bentrok antar aparat di Desa Silangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (27/2/2020) (kiri). Sebelumnya juga terjadi bentrokan antara TNI dengan polisi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (20/12/2019) (kanan). (DOK KOMPAS.COM)

Tiba-tiba, sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah petugas diduga oknum TNI datang ke lokasi, dan bentrokan terjadi.

Akibatnya, sejumlah polisi dan warga mengalami luka-luka.

Adapun polisi dan warga yang diketahui mengalami luka-akibat bentrokan tersebut yaitu Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama tiga personelnya.

Yakni Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul.

Ditambah lagi 2 personel dari Polisi Resor Tapanuli Selatan, Kapos Lantas Polsek Sipirok Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul bersama satu warga yang kebetulan sedang melintas ikut menjadi korban.

Setelah bentrok, sejumlah diduga oknum TNI tersebut, kemudian meninggalkan lokasi dan kembali ke arah Tarutung.

Rupanya di tengah perjalanan, tepatnya di depan Mapolsek Pahae Julu, mereka turun dan merusak markas polisi sektor tersebut.

Sayangnya, belum ada pihak berwenang yang dapat dikonfirmasi secara detail terkait kejadian itu.

Namun, pihak Polres Tapanuli Utara lewat Kassubag Humas Aiptu W Baringbing membenarkan ada kejadian tersebut.

"Tidak apa-apa. Sudah baik-baikan, cuma selisih paham saja," ujar Baringbing lewat pesan WhatsApp yang dikirimnya, Kamis malam.

Empat Bulan Lalu Juga Bentrok

Bentrokan antara sejumlah oknum anggota Kompi 3 Yon Pelopor Brimob Polda Maluku dan TNI 734 SNS terjadi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (20/12/2019), sekitar pukul 19.00 WIT.

Akibat bentrokan itu, 4 anggota polisi terluka.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, bentrokan terjadi saat anggota Brimob Polda Maluku sedang melaksanakan patroli rutin dan mengatur arus lalu lintas di lokasi kejadian.

“Jadi saat itu anggota kami sedang meningkatkan kegiatan rutin berupa patroli dan pengaturan arus lalu lintas, dan menemukan ada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm,” kata Kombes Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2019). 

Kemudian, salah seorang anggota Brimob, Bharatu ML yang sedang bertugas langsung menegur pengendara tersebut yang belakangan diketahui seorang oknum anggota TNI berinisial Prada P.

“Saat itu langsung terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap warga tersebut yang ternyata anggota Kompi 734 SNS Saumlaki,” katanya.

Tak lama berselang, kata Kombes Muhamad Roem Ohoirat, terdapat beberapa anggota TNI 734 SNS yang saat itu sedang mengatar istri mereka ke pusat perbelanjaan ikut menyaksikan kejadian sehingga membuat situasi semakin tidak kondusif.

“Saat itulah terjadi perkelahian di lokasi kejadian, dan karena ada yang melihat salah seorang oknum TNI mencabut sangkur, Bharatu ML langsung melepaskan tembakan dengan peluru hampa,” katanya.

Dia menambahkan, seusai kejadian seluruh personel Brimob yang bertugas di kawasan tersebut langsung ditarik ke markasnya.

“Tapi sekitar pukul 20.25 WIT, 40 personel TNI 734 datang ke TKP dengan mobil dan sepeda motor sebagian memukuli anggota polres yang saat itu sedang melakukan pengamanan sehingga 4 orang mengalami luka lecet,” ungkapnya.

Kombes Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan, insiden keributan itu dipicu karena kesalapahaman.

"Ini hanya kesalapahaman jadi semuanya sudah kondusif lagi,” katanya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved