Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Apindo Makassar Harap Stimulus Ekspor Impor Mulai Berlaku April 2020

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Makassar, Muammar Muhayang berharap stimulus itu bisa berjalan April 2020.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
Muammar Muhayyang
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Makassar, Muammar Muhayyang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah menggulirkan sejumlah stimulus untuk menjaga perekonomian akibat virus corona. Salah satu yang dilakukan adalah mendorong integrasi Indonesia National Single Window (INSW) dengan Inaportnet melalui pembentukan National Logistics Ecosystem untuk mengurangi biaya logistik di pelabuhan.

Pemerintah pun menyederhanakan berbagai ketentuan Larangan-Pembatasan (Lar-Tas) atau Tata Niaga Ekspor seperti SVLK, Health Certificate, serta Surat Keterangan Asal.

Selain itu juga melakukan pengurangan terhadap Lar-Tas Impor dan percepatan proses impor yang dilakukan oleh 500 importir terpercaya (reputable importer) untuk memperlancar masuknya bahan baku dan bahan penolong untuk industri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Makassar, Muammar Muhayang berharap stimulus itu bisa berjalan April 2020. 

"Mudah-mudahan bisa berjalan April ini dan bisa membantu untuk tetap berproduksi dan mengatasi kelangkaan bahan baku yang memang dibutuhkan dunia industri," katanya. 

Ia menjelaskan, belum ada data pasti terkait ekspor melalui Makassar.

"Saya belum dapat data pastinya, saya cuma dengar dari diskusi informal (penurunan ekspor) sampai 20 - 30 persen," katanya.

Berdasarkan data Bea Cukai sejak awal tahun hingga 28 Maret 2020 realisasi impor menurut devisa sebanyak US$ 1,9 miliar. 

Sementara ekspor lebih tinggi yakni US$ 3,12 miliar, artinya neraca perdagangan surplus US$ 1,22 miliar. 

 Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis nilai ekspor dan impor selama bulan Januari dan Februari. 

Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2020 tercatat mencapai US$ 
98,46 Juta. 

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 39,32 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Januari 2020
yang mencapai US$ 70,67 Juta. Selaras dengan hal itu, capaian Februari 2020 tercatat mengalami peningkatan 
sebesar 47,24 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 66,87 Juta.

Lima komoditas utama yang diekspor pada Februari 2020 yaitu Nikel; Besi dan Baja; Kakao; Garam, Belerang dan 
Kapur; serta Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya; dengan distribusi persentase masing-
masing sebesar 67,99 persen, 6,90 persen, 6,27 persen, 4,85 persen dan 3,59 persen.

Sebagian besar ekspor pada bulan Februari 2020 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Malaysia, Bangladesh, dan Korea Selatan dengan proporsi masing-masing 70,63 persen, 12,52 persen, 6,40 persen, 1,70 persen, dan 1,59 persen.

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah memimpin langsung konferensi pers ini melalui live streaming via akun YouTube, Rabu (1/4/2020). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved