Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Inilah 5 Dampak Buruk Corona ke Ekonomi Sulsel; 165 Perusahaan Menderita Ribuan Karyawan Dirumahkan

Inilah dampak Corona ke ekonomi Sulsel, sudah banyak Karyawan Dirumahkan di Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah harus bertindak

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
int
Ilustrasi PHK Karyawan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inilah dampak Corona ke ekonomi Sulsel, sudah banyak Karyawan Dirumahkan di Sulawesi Selatan.

Semua pemangku kebijakan harus bekerja lebih keras lagi mengatasi wabah Covid-19.

Pandemik Virus Corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai berdampak terhadap ekonomi.

Ratusan karyawan telah diputuskan hubungan kerjanya (PHK) oleh perusahaannya.
Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan oleh mereka yang terdampak.

Sekaligus menajdi peringatan bagi seluruh warga tidak lagi memandang enteng dampak dari Pandemik Covid-19.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang, merilis data sektor ketenagakerjaan, yang terdampak Covid-19 atau Virus Corona.

Dirangkum tribun-timur.com, berikut dampak Covid-19 terhadap perusahaan dan karyawan di Sulawesi Selatan:

1. Data dari 11 Kabupaten/Kota

Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Selatan sudah menerima laporan dari 11 kabupaten/kota dari total 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan terkait dampak Covid-19 terhadap perusahaan.

"Hingga Rabu, 8 April pukul 19.00 Wita, data yang masuk baru dari 11 Kabupaten/Kota yakni, Makassar, Gowa, Takalar, Sinjai, Wajo, Pangkep, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Toraja Utara," ujar Darmawan via pesan WhatsApp.

2. 165 Perusahaan Kena Dampak

Baru 11 daerah yang melaporkan data terbaru, sudah ada ratusan lebih perusahaan menderita karena dampak pandemik Virus Corona atau Covid-19.

Menurut Andi Darmawan Bintang, dari 11 kabupaten/kota, ada sektar 165 perusahaan yang terdampak Virus Corona.

"Kita akan terus update datanya secara berkala. Pendataan sangat penting untuk menentukan respon dari pemerintah," kata Andi Darmawan.

3. Sebanyak 8.000-an Karyawan Dirumahkan, 143 Kena PHK

Mengurangi karyawan adalah pilihan realistis bagi perusahaan agar tetap survive.

Ribuan karyawan merasakan dampak dari Pandemik Covid-19.

"Total terdampak sekitar 8.272 pekerja. Dimana pekerja yang dirumahkan sekitar 8.129 pekerja dan pekerja Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 143 orang," ujarnya.

4. Gaji Cuma 50 %

Dari total 8.129 pekerja yang dirumahkan, sebanyak 392 pekerja tetap menerima
pembayaran dengan rata-rata 50 persen gaji.

"Dan selebihnya dirumahkan tanpa menerima upah, dan menunggu panggilan bekerja kembali dari perusahaan," jelas Darmawan.

Dari 11 kabupaten/kota, tiga daerah tertinggi terdampak yakni:

Makassar dengan 6.013 pekerja (72,69%),

Tana Toraja 1.531 pekerja (18,52%)

Toraja Utara 158 Pekerja (1,91%).

5. Data PHK

Sementara itu, dari 143 pekerja yang di PHK, ada 88 pekerja (61,54%) dari Makassar, Palopo 54 pekerja (37,76) dan Takalar 1 pekerja (0,70%).

"Ada pun sektor ekonomi terdampak yakni sektor jasa, sektoe pariwisata, sektor perdagangan dan dan sektor konstruksi," katanya.

"Di antara keempatnya, paling banyak sektor jasa dan perhotelan," jelas Darmawan.

Kadisnaker Sulsel pun akan terus melakukan pelacakan terkait pekarja yang terdampak di 13 kabupaten/kota lainnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, pandemi ini akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi, namun ia berharap tidak signifikan.

"Begitu covid selesai, masalah kita dengan pengangguran yang besar, angka kemiskinan kita akan naik. Makanya, ini harus kita kelola dengan baik melalui kebijakan yang kita ambil," ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, tidak semua perusahaan merugi.

"Bagi pengusaha ekspor menikmati. Jadi jangan semua dikatakan mengalami permasalahan. Kita pun akan mendorong UMKM, Ramadan nanti buka puasa diizinkan. Berarti katering akan hidup," katanya.

Update Corona Sulsel Terbaru

Jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Data dari laman covid19.go.id yang diperbarui pada pukul 15:40 WIB, Kamis (9/4/2020), kini sudah ada 3.293 pasien positif di Indonesia.

Ada 337 penambahan atau kasus baru pada hari ini.

Dari 3.293 orang yang telah dinyatakan positif, sebanyak 2.761 orang masih dirawat, 252 orang sembuh, dan 280 orang meninggal dunia.

Angka pasien yang meninggal dunia lebih banyak dibanding yang sembuh.

Sementara, di Sulawesi Selatan ( Sulsel ), masih dari laman covid19.go.id, jumlah pasien positif kini mencapai angka 138 orang.

Lalu, ada 23 orang yang berhasil sembuh dan 8 orang meninggal dunia.

Angka infeksi Covid-19 yang semakin tinggi membuat banyak orang semakin khawatir akan keselamatan diri sendiri dan keluarga.

Rasa khawatir memang penting untuk meningkatkan kewaspadaan.

Namun jika berlebihan, perasaan itu justru akan menambah beban pikiran dan berujung pada penurunan daya tahan tubuh.

Agar tidak terlalu khawatir, Anda perlu tahu, bahwa Virus Corona juga punya kelemahan.

Kelemahan ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan, sehingga risiko tertular pun bisa lebih rendah.

Sejauh ini, para ilmuwan, peneliti, dan petugas kesehatan, telah menyusun cara mencegah penularan Covid-19 melalui kelamahan-kelemahan tersebut.

Apa kelemahan Virus Corona?

Satu hal yang membuat banyak orang khawatir soal Covid-19 adalah karena belum adanya obat maupun vaksin yang memang dikhususkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit ini.

Oleh karenanya, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk melindungi diri kita adalah dengan melakukan pencegahan semaksimal mungkin.

Namun, meski menyebar dengan cepat, Virus Corona juga masih punya kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk memutus rantai penularan.

Lalu sebenarnya, apa saja kelemahan Virus Corona atau Covid-19?

1. Mudah hilang dengan pelarut lemak

Apa itu pelarut lemak?

Ya betul, pelarut lemak adalah sabun yang sehari-hari kita gunakan.

Virus corona, bisa hancur dan mati jika terkena sabun.

Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk rajin cuci tangan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi Covid-19.

Lalu, mengapa sabun efektif untuk membunuh Virus Corona?

Jawabannya ada pada susunan virus itu sendiri.

Virus Corona pada intinya tersusun atas 3 bagian, yaitu: DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus protein yang merupakan bahan baku virus untuk memperbanyak diri Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya.

Ketiga bagian tersebut sebenarnya tidak terikat dengan kuat satu sama lain.

Sehingga, saat lapisan lemak tersebut hancur karena sabun, maka virus tersebut pun akan hancur dan mati.

Jadi, imbauan untuk mencuci tangan adalah langkah yang valid dan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Jika Anda rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang drastis.

2. Bisa dikalahkan oleh antibodi

Infeksi Covid-19 bisa terjadi dalam beberapa tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.

Pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia mengamini bahwa salah satu kelemahan virus corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.

Penelitian ini melihat secara teratur kadar antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang.

Pasien tersebut tidak memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes.

Kondisi tubuhnya secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat 1 infeksi yang sedang terjadi, yaitu Covid-19.

Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.

Ini tandanya, tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan Virus Corona.

Beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.

Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara Virus Corona dan antibodi.

Namun, penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup yang sehat.

3. Bisa dibunuh dengan disinfektan

Virus Corona ada banyak jenisnya. Ada virus corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan saat ini jenis yang baru ditemukan, mengakibatkan Covid-19.

Masing-masingnya memang memiliki perbedaan dan masih butuh lebih banyak penelitian.

Namun sejauh ini, diketahui bahwa secara umum karakter keluarga coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan disinfektan.

Berdasarkan hasil penelitian, virus corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik hingga beberapa hari.

Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari sepupu sesama coronavirus lainnya.

Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.

Jadi rajin-rajinlah membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.

4. Melemah di suhu panas

Sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas.

Namun, coronavirus penyebab penyakit SARS, terbukti bisa melemah pada suhu panas.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56°C.

5. Tidak bisa bertahan lama dipermukaan

Virus Corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.

Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi.

Sehingga baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang pengiriman paket antarnegara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut sangatlah rendah.

Kelemahan Virus Corona patut diketahui agar Anda bisa memahami cara mencegah penularan Covid-19 dan bukan untuk meremehkan virus ini.

Selalu lakukan pencegahan di berbagai tempat dan waktu, agar risiko terkena virus ini tetap rendah.

(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved