Update Corona Bulukumba
Sekolah Alam Awo'lagading Bialo Bulukumba Juga Ambil Bagian Lawan Covid-19
Sekolah Alam Awo'lagading Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), juga ambil bagian dalam melawan Covid-19
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, GANTARANG - Sekolah Alam Awo'lagading, di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), juga ambil bagian dalam melawan Covid-19 alias Virus Corona.
Gerakan mereka dimulai dengan mengumpulkan donasi dari berbagai pihak.
Donasi yang mereka terima tidak hanya berupa uang, akan tapi berupa bahan untuk pembuatan masker, seperti kain, dan karet pengikat.
Selain itu, beberapa penjahit di daerah setempat ikut bergerak secara sukarela membantu kegiatan sosial ini, dengan menyisihkan waktunya untuk membantu memproduksi masker.
Di hari pertama, mereka berhasil memproduksi masker kain kurang lebih 150 buah.
Masker ini kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat, sekaligus sosialisasi pencegahan penyebaran corona dan cara membersihkan masker dengan benar.
Sasaran pembagian masker ini meliputi beberapa kalangan, baik anak-anak, ramaja, dewasa dan juga lansia.
Terutama para kepala rumah tangga, yang bekerja di luar untuk memenuhi kubuthan rumah tangganya.
Pembina Sekolah Alam Awo'lagading, Agusriadi Maula, Rabu (8/4/2020), mengatakan, gerakan ini mencerminkan kepedulian anak-anak, pemuda dan pemerhati terhadap ruang lingkup sosial, khususnya bagi kesehatan yang sekarang menjadi topik perbincangan secara global.
"Maka dari itu kami mengajak teman-teman dari sekolah alam untuk ikut mengambil barisan dalam membatu pencegahan virus corona," jelas Agusriadi.
"Selain itu hal ini juga merupakan langkah awal untuk membangun sikap kepedulian terhadap sesama, dimana kita saling bahu membahu dalam menjalankan kehidupan sosial dalam masyarakat," jelasnya menambahkan.
Di sisi lain, lanjut Kades Bialo dua periode itu, dalam mencegah kekhawatiran masyarakat perihal berkurangnya alat-alat pelindung diri yang tersedia di apotek secara swadaya, para tentor sekolah alam berinisiatif untuk membuat cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Mereka memanfaatkan bahan seperti daun sirih, jeruk nipis, serta bahan alami lainnya.
Bahan-bahan tersebut banyak tersedia di sekitaran rumah warga.
Berbekal pengetahuan dari tenaga medis dan apoteker, bahan-bahan tersebut dapat menggantikan hand sanitizer yang dipasarkan di apotek.