Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nisfu Syaban

Bacaan Niat Puasa Nisfu Sya'ban dan Amalan, Ditunaikan Jelang Ramadhan, Lengkap di Sini

Bacaan niat puasa Nisfu Sya'ban dan amalan, ditunaikan jelang Ramadhan, lengkap di sini. Jangan lupa untuk menunaikan puasa Nisfu Syaban.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR
Bacaan niat puasa Nisfu Sya'ban dan amalan, ditunaikan jelang Ramadhan, lengkap di sini. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bacaan niat puasa Nisfu Sya'ban dan amalan, ditunaikan jelang Ramadhan, lengkap di sini.

Jangan lupa untuk menunaikan puasa Nisfu Syaban.

Agar puasa Nisfu Sya'ban Anda sah, bacalah niat puasa Nisfu Sya'ban.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Nifsu Syaban 1441 H akan jatuh pada Rabu, 8 April 2020 malam. 

Nisfu Sya'ban merupakan hari ke-15 bulan Syaban, bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriyah.

Nisfu Sya'ban disebut sebagai waktu istimewa karena menurut ulama, Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa.

Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah serta amalan-amalan lainnya. 

Seperti membaca surat Yasin 3 kali, puasa sunnah, dan shalat sunnah.

Sebuah hadits mengatakan, Nabi Muhammad SAW lebih sering puasa sunah di bulan Syaban dibandingkan pada bulan lainnya.

Niat puasa Nisfu Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala

Terjemahannya, “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Bagi yang lupa melafalkan niat sebelum fajar, diperbolehkan melafalkan niat saat pagi atau siang hari.

Dalam puasa sunnah, niat boleh dilakukan siang hari selagi belum makan, minum, dan melakukan hal yang bisa membatalkan puasa.

Berikut niat puasa sunnah syaban di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta'ala.

Terjemahannya, “Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”

Apabila masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun lalu, namun tetap ingin menjalankan puasa sunnah sya'ban, niatnya berbeda.

Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan, lengkap dengan lafal latin dan arti:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Terjemahannya, "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Yang lebih utama adalah mengganti puasa Ramadhan tahun sebelumnya, sementara puasa sunnah sya'ban pahalanya mengikuti atau sudah termasuk di dalamnya.

Hukum Puasa Sunnah Nisfu Sya'ban

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam sebuah video ceramah berjudul "Amalan pada Malam Nisfu Sya'ban - Ustadz Abdul Somad Lc MA", anjuran puasa saat nisfu Syaban adalah daif atau lemah.

Namun, boleh saja kita lakukan jika ingin berpuasa.

“Kalau mau, silakan saja, apalagi jika untuk kebaikan bersama, tetapi hadisnya lemah. Hadits puasa di bulan Syaban yang kuat adalah berpuasa di bulan-bulan haram atau mulia, yaitu Zulhijjah, Zulkaidah, Rajab dan Syaban dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya di malam Nisfu. Jadi, ini hadisnya umum bulannya, tak khusus dijelaskan harus di saat Nisfu Syaban, tetapi di bulan-bulan haram,” katanya menjelaskan.

Pada malam Nisfu Sya'ban, kata Ustaz Abdul Somad, Allah juga akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Sya'ban belum juga berdamai.

"Semua yang beribadah malam itu, diampunkan Allah kecuali orang-orang yang menyekutukan Allah dan mereka yang belum berdamai," ucap Ustaz Abdul Somad.

"Jadi malam ini bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Syaban hatinya plong," lanjutnya.

"Nah jadi malam itu bisa kita hidupkan dengan ibadah seperti baca qur'an, zikir, tahajud, witir, shalat sunah taubat, bangun tengah malam mandi. lepas mandi ambil wudhu, lalu shalat sunah wudhu, caranya sama shalat iftitah masjid," jelas Ustadz Abdul Somad.

Amalan

Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan, terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Syaban, di antaranya Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan.

Allah SWT juga akan mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Pada malam nifsu syaban setidaknya ada tiga amalan yang dianjurkan.

Berikut tiga amalan yang dianjurkan kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

1. Perbanyak doa

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya: “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

2. Membaca dua kalimat syahadat

Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya dianjurkan pada malam Nisfu Syaban.

Dua kalimat syahadat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".

Artinya: “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

3. Perbanyak istigfar

Satu cara meminta ampunan (istighfar) karena tidak ada seorang pun yang bersih dari dosa dan salah.

Meski demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Syaban.

Hal tersebut dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi,

الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya: “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya.

Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Doa Malam Nisfu Sya'ban

Selain itu, umat muslim juga dianjurkan juga membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa.

Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa yang dibaca saat malam Nisfu Sya'ban.

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Terjemahannya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi.Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan.

Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.

Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved