Update Corona Makassar
Nasib Petugas Meteran Air PDAM di Tengah Darurat Corona di Makassar, Tetap Datangi Rumah Warga
Nasib Petugas Meteran Air PDAM di Tengah Darurat Corona di Makassar, Tetap Datangi Rumah Warga
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib Petugas Meteran Air PDAM di Tengah Wabah Corona di Makassar, Tetap Datangi Rumah Warga.
Meski Makassar dinyatakan darurat virus corona, hal tersebut tidak membuat pelayanan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum, menurun.
Nampak di kantor Perumda Air Minum yang beralamat di Jl Dr Sam Ratulangi, Kota Makassar melakukan aktivitas kantor seperti biasa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabag Humas Perumda Air Minum Makassar, Muhammad Rusli, Kamis (2/4/2020).
Selain itu, Perumda juga tidak memberikan subsidi kepada para pelanggannya di tengah wabah ini.
• Penjelasan Ahli Kesehatan Soal Larangan Melayat Jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19
• 6 Kabar Baik Penanganan Covid-19 dari Pemerintah Indonesia yang Anda Harus Tahu
"Memang ada wacana untuk memberikan subsidi air minum, tapi rencana ini belum diputuskan direksi. Masih dirapatkan direksi," katanya.
Jadi, pelanggan Perumda Air Minum Kota Makassar masih melaksanakan kewajibannya seperti biasa.
Biaya pemakaian atau penggunaan air sesuai dengan aturan yang berlaku selama ini.
"Soal besaran tagihannya belum berubah, besaran tagihan sesuai aturan yang sudah ada," tandasnya.
Begitu pun dengan pencatatan meter, petugas PDAM Makassar tetap melakukan kunjungan ke rumah pelanggan.
Sumbang Westafel
Terkait dengan wabah Corona, Perumda Air Minum Kota Makassar juga terlibat langsung dalam pengadaan sarana cuci tangan di ruang publik.
Ia mengaku baru saja melaksanakan pemasangan westafel pada 19 titik yang menjadi area yang sering dikunjungi masyarakat.
Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Kota Makassar, Hamzah Ahmad mengatakan, pemasangan wastafel tersebut dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wastafel tersebut sudah berfungsi dan mulai digunakan masyarakat.
• Penjelasan Ahli Kesehatan Soal Larangan Melayat Jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19
• 6 Kabar Baik Penanganan Covid-19 dari Pemerintah Indonesia yang Anda Harus Tahu
“Sudah digunakan pada saat Minggu yang lalu portabel dipasang, ditempatkan di tempat yang diperkirakan tempat umum yah banyak masyarakat, seperti pasar. Itu sudah langsung berfungsi,” jelasnya.
Hamzah pun mengaku telah menempatkan petugas untuk memeriksa secara rutin prasarana tersebut agar tetap berfungsi secara normal.
“Jadi ada petugas kita tiap wilayah yang mengontrol,” jelas Hamzah.
UPDATE Terbaru Pernyebaran Virus Corona di Sulsel, Jumlah ODP di Bone 2 Kali Lipat dari Makassar
Kabar terbaru untuk perkembangan pasien positif corona atau covid-19 di Sulawesi Selatan, Kamis (2/4/2020).
Dilansir dari https://covid19.sulselprov.go.id/, terlihat jumlah data Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Positif bertambah.
Demikian data dilansir laman covid19.sulselprov.go.id pagi ini pukul 11.00 wita, dari data yang diperbarui (di-update) pada pukul 10.44, Kamis (2/4/2020).
Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada pasien ODP yakni hingga 1078 kasus.
Dimana dari 1076, 982 dia ntaranya proses pemantauan dan 96 selesai pemantauan.
Angka ini berbeda dengan sehari sebelumnya, dimana ODP berjumlah 691 sehingga terjadi peningkatan sebanyak 387 kasus.
Sedangkan pada pasien PDP sebanyak 110 orang dimana 99 dirawat, 8 dinyatakan sehat dan 3 meninggal dunia.
Untuk kategori pasien sembuh atau sehat, tak terjadi peningkatan.
Angka tersebut sama dengan jumlah yang diupdate pada Rabu(1/4/2020).
Untuk kasus pasien positif corona, kini mencapai 65 orang.
Di mana di antara 65 kasus tersebut, 60 orang dirawat dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Di antara wilayah yang ada di Sulsel, kini Kabupaten Bone dengan jumlah kasus ODP terbanyak meski belum ada satupun yang dinyatakan positif.
Adapun Kota Makassar masih mendominasi pasien terinfeksi dengan jumlah mencapai 41 orang.
Berikut rincian lengkapnya, Selasa (2/4/2020):
Kota Makassar
ODP: 121
PDP: 52
Positif: 41
Total: 214
Kabupaten Bantaeng
ODP: 64
PDP: 3
Positif: 0
Total: 67
Kabupaten Barru
ODP: 53
PDP: 1
Positif: 0
Total: 54
Kabupaten Bulukumba
ODP: 74
PDP: 6
Positif: 1
Total: 81
Kabupaten Luwu Timur
ODP: 166
PDP: 6
Positif: 1
Total: 173
Kabupaten Luwu
ODP: 34
PDP: 1
Positif: 0
Total: 35
Kabupaten Sidenreng Rappang
ODP: 29
PDP: 5
Positif: 3
Total: 37
Kabupaten Sinjai
ODP: 30
PDP: 1
Positif: 0
Total: 31
Kabupaten Jeneponto
ODP: 19
PDP: 4
Positif: 0
Total: 23
Kabupaten Wajo
ODP: 38
PDP: 1
Positif: 0
Total: 39
Kabupaten Gowa
ODP: 13
PDP: 13
Positif: 10
Total: 36
Kabupaten Kepulauan Selayar
ODP: 28
PDP: 1
Positif: 0
Total: 29
Kabupaten Maros
ODP: 12
PDP: 4
Positif: 6
Total: 22
Kota Palopo
ODP: 53
PDP: 0
Positif: 0
Total: 53
Kabupaten Toraja Utara
ODP: 12
PDP: 0
Positif: 0
Total: 12
Kabupaten Pinrang
ODP: 11
PDP: 0
Positif: 1
Total: 12
Kabupaten Enrekang
ODP: 16
PDP: 0
Positif: 0
Total: 16
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
ODP: 22
PDP: 1
Positif: 1
Total: 24
Kabupaten Takalar
ODP: 8
PDP: 1
Positif: 1
Total: 10
Kabupaten Luwu Utara
ODP: 25
PDP:7
Positif: 0
Total: 32
Kota Parepare
ODP: 5
PDP:1
Positif: 0
Total: 6
Kabupaten Bone
ODP: 237
PDP: 2
Positif: 0
Total: 239
Kabupaten Tana Toraja
ODP: 1
PDP: 0
Positif: 0
Total: 1
Kabupaten Soppeng
ODP: 7
PDP: 0
Positif: 0
Total: 7
(*)