Via Vallen
Via Vallen Tawarkan Endorse Gratis untuk Online Shop yang Sepi Pembeli: Simak 7 Syaratnya
Via Vallen Tawarkan Endorse Gratis untuk Online Shop yang Sepi Pembeli: Simak 7 Syarat Berikut
TRIBUN-TIMUR.COM - Via Vallen Tawarkan Endorse Gratis untuk Online Shop yang Sepi Pembeli: Simak 7 Syarat Berikut
Via Vallen menunjukkan rasa empati dan prihatin kepada pelaku usaha Online Shop yang terdampak Covid-19.
Via Vallen sadar banyak orang kesulitan ekonomi lantaran pandemi virus Corona di Indonesia bahkan dunia.
Terutama mereka pemilik Online Shop bermodal kecil.
Oleh karena itu, Via Vallen berupaya membantu usaha mereka yang belakangan ini sepi pembeli karena wabah virus tersebut.
Melalui postingan instagram @viavallen, Via Vallen mengumumkan dirinya bersedia bantu endorse gratis untuk para pedagang kecil yang terkena imbas.
• Kondisi Terkini Andrea Dian, Istri Ganindra Bimo Setelah Dinyatakan Positif Covid-19: Senyum Lebar
• Kronologi Jenazah Mantan Anggota DPRD Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Diduga Positif Corona
• Daftar Harga Emas Antam Terbaru, Per Gram Rp 924.000 Emas Batangan 10 gr Rp 8.815.000
"Btw aku mau bantu endorse gratis di Insta storyku buat temen-temen yang emang olshopnya lagi sepii gara-gara wabah corona ini," tulis Via Vallen di akun instagram.
Via Vallen pun memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk endorsmen gratis yang dilakukanya. Ada tujuh point yang diberikan Via Vallen.
• Kondisi Terkini Andrea Dian, Istri Ganindra Bimo Setelah Dinyatakan Positif Covid-19: Senyum Lebar
"Syaratnya : 1. Akun tidak di kunci, 2. Akun asli, 3. Bukan akun baru, 4. Bukan jualan skin care 5. Bukan game judi online dan sebagainya. 6. Bukan masker kesehatan ( krn klo msh ada yg jualan dengan harga normal, pasti wes tak borong dewe gawe mbantu tenaga medis ) 7. Bukan give away," tulis Via Vallen di akun instagramnya.
Via sendiri tampaknya peduli dengan beberapa pedagang yang terimbas dari wabah Korona.
Diharapkan dengan dengan promosi gratis darinya dapat meringankan pedagang yang terdampak dari wabah Korona.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Via Vallen Umumkan Kesediaannya Endorse Gratis untuk Online Shop yang Sepi Pembeli, Simak Syaratnya
Update Virus Corona di Indonesia
Data yang dihimpun pemerintah dari Senin (30/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa (31/3/2020) pukul 12.00 WIB menyebut ada tambahan 114 kasus baru pasien positif corona.
Hal ini menjadikan total sudah ada 1.528 kasus pasien positif Corona di Indonesia per Selasa.
Sementara itu pasien sembuh bertambah 6 sehingga total pasien sembuh berjumlah 81 orang.
• Pasien Corona Asal Solo Berbagi Pengalaman Setelah Melewati Masa Kritis, Berawal Sering Haus
• Begini Cara Daftar Turun Daya Listrik dari 1300 VA ke 900 VA, dari 900 VA ke 450 VA
Adapun kasus kematian bertambah 14, sehingga total kasus kematian berjumlah 136 orang.
Demikian yang disampaikan juru bicara pemerintah penanganan covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (31/3/2020).

• Begini Cara Daftar Turun Daya Listrik dari 1300 VA ke 900 VA, dari 900 VA ke 450 VA
• Status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tidak Buat Kebijakan Sendiri
4 Arahan Presiden Soal Mudik
Sebelumnya, Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan empat arahan antisipasi mudik lebaran yang diperkirakan masih masuk dalam masa tanggap darurat covid-19.
Dilansir rilis covid19.go.id, arahan diambil Jokowi mengingat tradisi pulang ke kampung halaman itu juga sangat berpotensi membuat angka penularan dan penyebaran virus corona semakin meningkat.
“Sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju ke Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan DIY serta ke Jawa Timur,” ujar Jokowi.

Adapun empat arahan yang diambil Presiden meliputi:
1. Fokus pada pencegahan meluasnya Covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Demi keselamatan bersama, pemerintah daerah diminta mengambil langkah-langkah yang lebih tegas mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah.
“Saya melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."
"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
3. Arus mudik kali ini dipercepat bukan karena faktor budaya, tetapi memang karena memang terpaksa, yang ada di lapangan banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.
“Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah di rumah,” ujarnya.
Jokowi pun minta percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan.
“Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari,” imbuh Presiden.
4. Bagi warga yang sudah terlanjur mudik, Jokowi minta kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota meningkatkan pengawasannya karena pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali.
“Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, bahwa di provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupum di kelurahan bagi para pemudik. Ini juga saya kira inisiatif yang bagus,” imbuhnya Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung.
“Terapkan protokol kesehatan yang baik, sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa,” katanya.
Jokowi juga mengungkapkan data menyebut selama 8 hari terakhir ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
“Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi masal lainnya, misalnya kereta api maupun kapal, dan angkutan udara serta menggunakan mobil pribadi,” ungkap Jokowi
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P).