Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona di Sulsel

Kronologi Jenazah Mantan Anggota DPRD Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Diduga Positif Corona

Kronologi Jenazah Mantan Anggota DPRD Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Diduga Positif Corona

Editor: Ilham Arsyam
youtube
ilustrasi jenazah ditolak warga 

Kronologi Jenazah Mantan Anggota DPRD Sulsel Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Diduga Corona

TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah salah satu mantan anggota DPRD di Sulawesi Selatan yang hendak dimakamkan di Pemakaman Kristen Pannara, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (31/3/2020) ditolak usai dikira pasien positif corona.

Cegah Penyebaran Virus Corona, Seto Minta Warga Sinjai di Perantauan Tidak Mudik Lebaran

Kronologi Kejadian

Proses penolakan ini terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.

Dalam video yang berdurasi sekitar 27 menit tersebut terlihat ambulans yang membawa jenazah korban tak bisa melintas di Jalan Antang Raya usai warga memblokirnya dengan kursi. 

Dalam video itu juga terlihat petugas di mobil ambulans Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo menggunakan APD lengkap sesuai dengan standar WHO. 

Seorang pria yang mengaku sebagai Ketua RW 3 Ujung Bori dengan lantang meneriakkan penolakan karena menurutnya jenazah yang positif virus corona setelah dikubur dapat menularkan virus ken masyarakat sekitar pekuburan. 

"Jangan dikubur itu di sini kalau masih mau enak, sehat, jangan jenazah corona dikubur di tengah masyarakat," kata pria yang mengaku sebagai Ketua RW tersebut yang dibalas dengan sorakan warga. 

Lurah Bitoa, Syaifuddin juga membenarkan kabar tersebut.

"Iya betul, dia ditolak oleh warga, karena warga khawatir. Apalagi jenazah ini katanya terjangkit virus Corona atau Covid-19," kata Syaifuddin kepada Tribun Timur.com.

Menurut Syaifuddin, mobil yang mengangkut jenazah tertahan selama hampir lebih dua jam di jalan.

Bahkan pemerintah setempat turun tangan memberikan pemahaman kepada masyarakat, tapi tetap ditolak.

"Kami sempat beri pamahaman kepada masyarakat, tapi mereka tetap khawatir. Warga juga takut, karena sisa-sisa air mandi dari jenazah jangan sampai menularkan virus itu," tuturnya.

Akibat aksi penolakan ini, jenazah berinisial AP itu terpaksa dikembalikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

"Jenazahnya dibawa kembali ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar," ujarnya.

Camat Manggala Anshar Umar saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan bahwa warga sekitar menolak prosesi pemakaman lantaran mengira jenazah yang hendak dimakamkan positif virus corona. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved