Virus Corona
Rp 10 Juta dari Grup WhatsApp Makassar Empire untuk APD Dokter yang Tangani Pasien Covid-19
Rp 10 juta dari anggota grup WhatsApp Makassar Empire untuk APD dokter yang tangani pasien Covid-19.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Rp 10 juta dari anggota grup WhatsApp Makassar Empire untuk APD dokter yang tangani pasien Covid-19.
Anggota grup WhatsApp Makassar Empire yang beranggotakan jurnalis, eks jurnalis, profesional, birokrat, legislator, dan aktivis menggalang dana untuk membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) atau personal protective equipment.
APD tersebut diperuntukkan bagi dokter dan paramedis di Kota Makassar, Sulsel, khususnya di rumah sakit yang menangani pasien Virus Corona ( Covid-19 ).
Dari hasil penggalangan dana yang berlangsung selama sekitar 30 menit, Selasa (31/3/2020), terkumpul Rp 10 juta.
Inisiator penggalangan dana, Rasyid mengatakan, dana yang telah terkumpul langsung akan digunakan untuk membayar ongkos jahit sekitar 300 baju APD dan masker.
Jika selesai dijahit, APD tersebut selanjutnya akan didistribusikan oleh Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI, IDI Kota Makassar, INTI Sulsel, dan Polsek Panakkukang Makassar.
"Alhamdulillah, masih banyak yang mau menyumbang untuk bantu paramedik kita. Bismillah semoga berberkah," kata Rasyid.
Grup WhatsApp Makassar Empire ditangani admin Husain Abdullah, mantan Jubir Wapres Jusuf Kalla.
IDI Minta Dokter Tak Dilengkapi APD Tak Tangani Pasien Covid-19
Dikutip dari Kompas.com, Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) meminta dokter yang tak dilengkapi APD untuk tidak menangani pasien Covid-19.
Hal ini disampaikan lewat pernyataan yang ditandatangani Ketua IDI dr Daeng M Faqih, Jumat (27/4/2020).
Dalam surat pernyataan tersebut, dr Daeng M Faqih menyebut tidak tersedianya APD bagi dokter, perawat dan tenaga medis, memungkinkan tenaga kesehatan ikut terpapar Virus Corona.
Oleh karena itu, IDI meminta pemerintah menjamin ketersediaan APD bagi seluruh tenaga kesehatan.
"Bila hal ini tidak terpenuhi maka kami meminta kepada anggota profesi kami untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien Covid-19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat," ujar dr Daeng M Faqih.
dr Daeng M Faqih mengatakan, dokter yang tertular Covid-19 selain jatuh sakit juga akan berdampak pada terhentinya pelayanan penanganan pada pasien serta dapat menularkan pada pasien.