Hand Sanitizer
Resmi dari BPOM Panduan Cara Bikin Hand Sanitizer yang Benar & Bahan-bahan Direkomendasikan
Resmi dari BPOM Panduan Cara Bikin Hand Sanitizer yang Benar & Bahan-bahan Direkomendasikan
TRIBUN-TIMUR.COM - Resmi dari BPOM Panduan Cara Bikin Hand Sanitizer yang Benar & Bahan-bahan Direkomendasikan
Wabah virus Corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga hari ini, Selasa 31 Maret 2020 mencapai 1.528 kasus.
Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 pemerintah mengambil berbagai upaya terbaru menetapkan status darurat kesehatan masyarakat.
Selain itu, kita diharapkan tetap waspada dan menjaga kebersihan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) telah mengeluarkan edaran cara membuat hand sanitizer yang sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hand Sanitizer dalam hal ini merupakan antiseptik dalam bentuk cair yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh hidup.
Salah satunya adalah kulit.
Antiseptik dapat digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit yang terluka, dan mengobati infeksi di rongga mulut.
Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews, Senin 30 Maret 2020 mengatakan, hand sanitizer bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah direkomendasikan BPOM dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
• Cegah Virus Corona, Dinas Perhubungan Hentikan Operasional Bus AKDP dan Kapal Penyeberangan
Bahan-bahan tersebut meliputi etanol 96 persen, gliserol 98 persen, hidrogen peroksida tiga persen, dan air steril atau aquades.
• VIDEO: Grand Mall Mandai Berikan Bantuan 1000 Paket Beras dan Indomie ke Pemkab Maros
Dalam hal ini, penggunakaan hand sanitizer diharapkan tidak berliebihan karena dapat menimbulkan iritasi.
"Dalam rangka pencegahan Covid-19, penggunaan antiseptik seperti hand sanitizer dapat digunakan tetapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit," kata Wiku.
• LINK dan Nomor Telepon Pengajuan Permohonan Turun Daya PLN 1300 ke 900 VA & 900 ke 450 VA
Meski penggunaan hand sanitizer dianjurkan, namun mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih menjadi cara paling ampuh untuk membunuh virus.
Jika tidak terdapat sabun, hand sanitizer bisa digunakan.
Dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 melalui berbagai langkah.
"Diantaranya adalah dengan menganjurkan kampanye mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dan langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah," ujar Wiku.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPOM Terbitkan Panduan Cara Bikin Hand Sanitizer yang Benar,
4 Arahan Presiden Soal Mudik
Sebelumnya, Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan empat arahan antisipasi mudik lebaran yang diperkirakan masih masuk dalam masa tanggap darurat covid-19.
Dilansir rilis covid19.go.id, arahan diambil Jokowi mengingat tradisi pulang ke kampung halaman itu juga sangat berpotensi membuat angka penularan dan penyebaran virus corona semakin meningkat.
“Sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju ke Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan DIY serta ke Jawa Timur,” ujar Jokowi.

Adapun empat arahan yang diambil Presiden meliputi:
1. Fokus pada pencegahan meluasnya Covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Demi keselamatan bersama, pemerintah daerah diminta mengambil langkah-langkah yang lebih tegas mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah.
“Saya melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."
"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
3. Arus mudik kali ini dipercepat bukan karena faktor budaya, tetapi memang karena memang terpaksa, yang ada di lapangan banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.
“Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah di rumah,” ujarnya.
Jokowi pun minta percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan.
“Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari,” imbuh Presiden.
4. Bagi warga yang sudah terlanjur mudik, Jokowi minta kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota meningkatkan pengawasannya karena pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali.
“Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, bahwa di provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupum di kelurahan bagi para pemudik. Ini juga saya kira inisiatif yang bagus,” imbuhnya Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung.
“Terapkan protokol kesehatan yang baik, sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa,” katanya.
Jokowi juga mengungkapkan data menyebut selama 8 hari terakhir ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
“Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi masal lainnya, misalnya kereta api maupun kapal, dan angkutan udara serta menggunakan mobil pribadi,” ungkap Jokowi
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P).