Update Corona Maros
PTB Akan Dibuka Lagi, HPPMI Maros Anggap Pemerintah Kontraproduktif
Pemerintah Kabupaten Maros berencana membuka kembali pusat wisata kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) pada 3 April mendatang.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, TURKALE - Di tengah peningkatan status penanganan Covid-19 di Maros dari siaga ke waspada, Pemerintah Kabupaten Maros berencana membuka kembali pusat wisata kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) pada 3 April mendatang.
Rencana ini pun menuai kritik oleh Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros, Arialdi Kamal.
Menurutnya kebijakan ini harus dipertimbangkan secara matang mengingat Maros saat ini sudah masuk zona merah.
“Perlu dipertimbangkan ini, perasaan baru kemarin Pak Bupati menetapkan status waspada, nah ini malah sudah mau buka PTB kembali. Jelas menurut saya ini kontraproduktif juga dengan kampanye kita untuk tetap di rumah,” ujarnya, Selasa (31/03/2020).
Meski pemberlakuan kebijakan itu dibarengi dengan pengawasan ketat dari pemerintah dan hanya melayani pembelian ‘take a away’ atau dibawa pulang, kebijakan ini jelas akan tetap mengundang warga untuk berkerumun.
“Yah meskipun itu sistemnya take a way, pasti orang akan tetap berkerumun. Warung kopi saja masih banyak yang ramai dan tidak ditertibkan oleh petugas, meskipun itu sistemnya juga take a way. Warga kita masih banyak yang tidak patuh soalnya,” lanjutnya.
Alasan untuk tetap mengakomodir kepentingan pedagang yang berada di PTB menurut Arialdi juga tidak relevan saat sekarang ini.
Pasalnya, dampak penyebaran virus corona ini memang telah membuat ekonomi secara global jatuh pada level terendah.
“Kalau soal pendapatan, semuanya memang sedang susah karena virus ini. Tapi saya rasa kita bias bertahan dululah, agar pandemi ini bisa selesai dan tidak menyebar ke mana-mana dengan cara menahan diri di rumah. Kalau ini semakin meluas, kan kita semua juga yang susah,” jelasnya.
Upaya penanganan pasien Covid-19 saat ini, menurutnya akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan upaya pencegahan yang lebih serius dari pemerintah.
Apalagi dengan adanya kebijakan yang kontra produktif dengan upaya yang dilakukan saat ini.
“Jelas semua upaya penanganan akan sia-sia jika pencegahannya tidak serius dengan membuka peluang-peluang kemungkinan merebaknya virus ini semakin massif. Jadi kami berharap kebijakan ini bisa ditinjua ulang,” jelasnya.
Menanggapi rencana itu, Ketua DPRD Maros, Patari Amir mengaku sempat protes ke bupati.
Ia pun meminta agar pemberlakuan kebijakan itu nantinya bisa betul-betul diawasi dengan ketat oleh Pemkab.
Jika ternyata tidak efektif, maka pihaknya akan meminta ke Pemkab untuk menutup kembali.
“Saya pun awalnya sempat protes ke Pak Bupati. Kami minta itu betul-betul diawasi ketat. Tidak boleh ada yang nongkrong di situ. Kalau ada laporan yang kami dapatkan, kami pasti akan meminta agar itu ditutup kembali,” katanya.
Menanggapi masih banyaknya warkop yang ramai saat malam hari, Patarai meminta Polres Maros untuk bertindak tegas dengan terus melakukan pemantauan dan membubarkan warga yang berkerumun di tempat-tempat umum termasuk warkop.
“Kami minta Polres Maros untuk bertindak tegas. Kalau ada yang berkumpul-kumpul begitu, yah harus segera dibubarkan. Warga juga kami harapkan untuk tetap patuh dengan imbauan pemerintah dalam memerangi covid 19 ini,” tuturnya.
Sekadar informasi, rencana pembukaan kembali PTB itu disampaikan oleh Bupati Maros, Hatta Rahman. Ia menyebut, Usaha Kecil Menengah (UKM) juga harus tetap berjalan tapi dengan pengawasan ketat dari pemerintah.
“Ya kita akan buka. UKM kita harus tetap berjalan karena kasihan juga kalau tidak ada pemasukan buat mereka. Kami juga akan mengawasi ketat dan tidak diperbolehkan kumpul-kumpul,” tegasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunmaros.com, Andi M Ikhsan
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)