Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Dipakai Cegah Virus Corona ( Covid-19 ), ITB dan WHO Jelaskan Bahaya Bilik Disinfektan, Seperti Apa?

Dipakai untuk cegah Virus Corona atau Covid-19, ITB dan WHO jelaskan bahaya bilik disinfektan, seperti apa?

Editor: Edi Sumardi
DOK PEMPROV NTB DAN KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Bilik disinfektan atau disinfection chamber di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB); dan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, di Surabaya, Jawa Timur. Dipakai untuk cegah Virus Corona atau Covid-19, ITB dan WHO jelaskan bahaya bilik disinfektan. 

Bilik desinfeksi juga sudah mulai terpasang di sejumlah tempat, seperti di Istana Negara, Stasiun Bojonegoro, dan Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Penjelasan Sekolah Farmasi ITB soal Bahaya Ditimbulkan

Penggunaan bilik disinfektan mendapat tanggapan dari pihak Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung ( ITB ).

Mengacu pada sejumlah literatur, Sekolah Farmasi ITB tidak menyarankan penyemprotan disinfektan ke tubuh karena memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Selain itu, juga membahayakan pakaian.

Dalam tanggapan yang ditulis sejumlah pengajar Sekolah Farmasi ITB disebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization ( WHO ) tidak menyarankan alkohol dan klorin ( bahan disinfektan ) disemprotkan ke tubuh akan membahayakan pakaian dan membran mukosa tubuh seperti mata dan mulut.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Unhas, A Muhammad Irfan AB, menyerahkan bilik disinfektan kepada RSUD Salewangang, Maros, Sulsel.
Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Unhas, A Muhammad Irfan AB, menyerahkan bilik disinfektan kepada RSUD Salewangang, Maros, Sulsel. (HANDOVER)

Juga bisa menyebabkan iritasi.

Penggunaan berlebihan disinfektan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Salah satunya adalah timbulnya resistensi, baik resistensi bakteri ataupun virus terutama apabila disinfektan tidak digunakan pada konsentrasi idealnya.

Sekolah Farmasi ITB dengan mengacu pada rekomendasi WHO, menyarankan agar memilih solusi aman dalam pencegahan infeksi Covid-19.

Solusi aman tersebut adalah cuci tangan menggunakan sabun, mandi serta mengganti pakaian setelah melakukan aktivitas dari luar atau dari tempat yang terinfeksi tinggi, serta menerapkan physical distancing (minimal 1 meter).

Selengkapnya, berikut salinan penjelasan dari Sekolah Farmasi ITB yang dimuat di laman fa.itb.ac.id.

Tanggapan terhadap maraknya penggunaan disinfektan pada bilik disinfeksi untuk pencegahan COVID-19

oleh: Amirah Adlia, Andhika Bintang Mahardhika, Anita Artarini, Catur Riani, Hubbi Nashrullah Muhammad, Muhamad Insanu, Neng Fisheri Kurniati, Rika Hartati, Yuda Prasetya Nugraha

Sekolah Farmasi ITB (https://fa.itb.ac.id/covid19, farmasi@fa.itb.ac.id, Instagram: farmasiitb)

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved