Polisi Tewas Luka Tembak
Bripda DS Tewas Luka Tembak Diduga dari Pistol Rekannya, 5 Anggota Polrestabes Medan Diperiksa
Bripda DS Tewas Luka Tembak Diduga dari pistol Rekannya, 5 Anggota Polrestabes Medan Diperiksa
Bripda DS Tewas Luka Tembak Diduga dari pistol Rekannya, 5 Anggota Polrestabes Medan Diperiksa
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu lagi kasus melibatkan anggota kepolisian yang membuat heboh.
Setelah kemarin seorang anggota Polri berpangkat Brigadir dilapor karena kasus pencabulan, kini Polri mendapat kabar duka.
Salah satu anggota Polri tewas dengan luka di kepala.
Kini lima rekannya yang saat kejadian ada di TKP sedang dalam pemeriksaan reserse
• Daftar Harga Hp Oppo yang Turun Harga Akhir Maret 2020, Oppo A5, Oppo A31, Oppo A5s, Oppo 10x Zoom
Selengkapnya
Seorang anggota kepolisian tewas bersimbah darah di dalam baraknya, di Sat Sabhara Polrestabes Medan, Jalan Putri Hijau, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (28/3/2020).
Dari informasi yang berhasil dihimpun tribun-medan.com, Minggu (29/3/2020), adapun identitas korban yakni Bripda DS (21).
Wakasat Sabhara Polrestabes Medan Kompol Edwar Saragih yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar, namun saat ini masih dilakukan Lidik," ujarnya.
Lanjut Wakasat, pada Sabtu (28/3/2020) kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB, Bripda KHN yang bertugas di Polda main ke baraknya almarhum.
"Jadi saat itu, main ke kamar tersebut.
Dan di dalam kamar itu ada enam orang mereka.
Bripda KHN ini sebelumnya di Sat Sabhara sebagai sopir Wakapolrestabes Medan kala itu," ungkapnya.
Sambung Kompol Edwar Saragih, karena pindah tugas, mungkin rindu sama rekan-rekannya, karena memang sering mereka kompak.
"Setelah di kamar, mereka cerita cerita dan canda gurau dan Bripda KHN saat itu membawa senjata, dan dikeluarkannya senjatanya.
Sementara kawan yang lain asik main HP dan game di kamar," sebutnya.
Tiba-tiba sambung Wakasat, sekitar pukul 15.30 WIB, senjata meledak dan mengenai wajah kiri almarhum serta dan tembus ke kanan.
Melihat hal tersebut, Bripda KHN beserta rekannya langsung membawa ke RS Putri Hijau di sebelah Sat Sabhara dan ternyata Bripda DS sudah menghembuskan nafas terakhirnya," kata Kompol Edwar Saragih.
Hingga kini, belum diketahui pasti apa penyebab dari peristiwa nahas tersebut.
Terkait penanganan kejadian, Kompol Edwar Saragih mengatakan bahwa kemarin dibawa lima orang ke Reserse untuk diperiksa.
"Akibat kejadian tersebut, ada lima orang dibawa ke Reserse untuk pemeriksaan.
Tapi yang mengetahui hasil riksanya di Reserse," ungkapnya.
Terkait kejadian tersebut, informasi lain yang dihimpun, bahwa pada pukul 01.00 WIB, jenazah dibawa ke kampung halamannya.
"Jenazah dibawa ke Kisaran untuk dikebumikan.
Rencana penguburan pukul 11.00 WIB," jelasnya.
Informasi lain yang dihimpun, akibat peristiwa tersebut sejumlah barang bukti diamankan petugas salah satunya senjata jenis Glock warna hitam.

Oknum Polisi Berpangkat Brigadir Diduga Cabuli Ibu Mertua hingga Tujuh Kali, Reaksi & Koronologi
Oknum polisi berinisial NS (36) diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap ibu mertuanya.
NS dilaporkan sang istri dan ibu mertua ke seksi profesi dan pengamanan (Propam) Polres Gresik, Jawa Timur.
Polisi berpangkat Brigadir tersebut dituding telah mencabuli ibu mertuanya.
Padahal kedua pasangan tersebut, belum genap setahun setelah menikah.
NS menikah dengan IT (25) pada September 2019 lalu.
Saat dikonfirmasi, Kasubbag Humas Polres Gresik, AKP Hasyim Asyari membenarkan laporan yang diterima oleh pihak korban yang sudah melapor pada Jumat (27/3/2020) ke Propam.
"Iya benar," singkatnya, Sabtu (28/3/2020).
Berikut kronologi kasusnya:
1. Cabuli 7 Kali
Kuasa hukum korban IT (25) , Abdullah Syafi'i mengatakan korbannya adalah DM, yang tak lain adalah mertuanya sendiri berusia 50 tahun.
Saat itu korban baru memberanikan diri membuka secara terang-terangan ke keluarga karena sudah tidak kuat menerima pelecehan seksual oleh NS sejak Desember tahun lalu.
"Total sudah 7 kali dicabuli. Tidak sampai berhubungan badan ya," tuturnya saat dikonfirmasi awak media.
Korban baru berani melapor karena selama ini kasihan melihat anaknya yang masih berusia 25 tahun menjalin rumah tangga belum sampai setengah tahun jika harus berpisah, mengingat kelakukan menantunya itu.
Namun, sang menantu malah semakin menjadi.
Meski tinggal bersama dengan keluarga besar korban.
Pelaku malah semakin gencar melakukan aksi bejatnya. Mulai dari meraba dan menciumnya di kamar tidur, hingga di pinggir jalan. Bahkan melalui video call masih melakukan tindakan pelecehan.
2. Banyak gambar tak pantas di ponsel
Menurut Syafi'i, korban NS tak hanya satu.
"Korbannya tidak hanya satu. Ada juga yang akan melaporkan NS ini. Sama-sama sudah berusia lanjut," kata dia.
Kliennya juga mengaku selama ini memergoki handphone pelaku berisikan gambar-gambar wanita lanjut usia.
3. Istri minta dihukum setimpal
IT istri pelaku resmi melaporkan tindakan suaminya itu ke Mapolres Gresik.
Didampingi ibunya sendiri bersama kuasa hukum. Dia minta agar suaminya dihukum setimpal. Setelah kasus ini, dia juga melayangkan cerai.
"Intinya, IT dan DM ingin NS dihukum seberat-beratnya dicopot dengan tidak hormat," pungkas Syafi'i.
Dilansir Surya.co.id, saat dikonfirmasi terpisah, NS dihubungi melalui sambungan telepon tidak kunjung menjawab.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anggota Sat Sabhara Polrestabes Tewas di Barak dengan Luka Tembak, Polisi: Lima Rekannya Diperiksa, https://medan.tribunnews.com/2020/03/29/anggota-sat-sabhara-polrestabes-tewas-di-barak-dengan-luka-tembak-polisi-lima-rekannya-diperiksa?page=all.