Pendapat Ustadz Abdul Somad (UAS) Hukum Meninggalkan Salat Berjamaah & Salat Jumat karena Corona
Pendapat Ustadz Abdul Somad (UAS) Hukum Meninggalkan Salat Berjamaah & Salat Jumat karena Corona
Ditegaskan Ustadz Abdul Somad, Allah SWT menurunkan syariat agama untuk menjadikan manusia menjaga l;ima bagian yang utama.
Hal tersebut dipaparkannya meliputi menjaga nyawa, harta, akal, kehormatan dan menjaga agama.
Oleh sebab itu, kalau seorang dokter atau yang terkait dengannya mesti berada di ruang operasi atau di ruang rumah sakit, dan keberadaannya menghabiskan waktu salat atau seluruh waktu salat, maka dia boleh menggabungkan antara salat dzuhur dengan salat ashar.
"Boleh salat dzuhurnya ditarik ke ashar (Jamak Akhir), atau salat asharnya ditarik ke dzuhur (Jamak Taqdim)," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Demikian juga antara salat maghrib dengan salat isya. Tapi nggak boleh qasar, Dzuhur dengan ashar tetap empat-empat (rakaat), maghrib dengan isya tetap tiga-empat,"jelasnya.
Merujuk pada fatwa ulama-ulama Al Azhar Mesir tersebut, Ustadz Abdul Somad mengingatkan kepada dokter dan perawat yang kini tengah berjuang melawan virus corona dibolehkan menjamak salat.
Hanya saja, niat salat jamak harus diucapkan pada salat yang pertama.
"Boleh, jangan takut-jangan khawatir. Tapi ketika dia mau salat dzuhur dengan ashar itu pada waktu salat dzuhurnya dia musti niat jamak taqdim dengan ashar, jadi salat yang pertama itu dia berniat jamak. Jangan tiba-tiba disalat asharnya dia baru menjamak, tidak bisa," jelas Ustadz Abdul Somad.
"Ketika dia mau menarik isya ke magrib atau menarik ashar ke dzuhur, maka di salat yang pertama itu itu dia sudah ada niat. Jangan waktu salat dzuhur, 'ah jamak aja lah', ndak bisa gitu, dari awal itu sudah ada niat," tambahnya.
Selain itu, Ustadz Abdul Somad mengingatkan agar salat jamak yang dilakukan oleh doketr dan perawat harus dilakukan sekaligus.
Ditegaskannya tidak boleh ada pemisah di antara kedua salat tersebut.
"Antara dua salat itu, habis salat dzuhur, begitu sala langsung (salat) ashar, salat Maghrib langsung isya," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Jangan ada pemisah yang ada waktu panjang antara dua waktu salat tersebut," tegasnya.
Menutup tausiahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan pesan mendalam tentang pengorbanan dokter dan perawat yang menurutnya bagian dalam berjihad.
Mereka sebagai ujung tombak dalam perang melawan virus corona didoakannya mendapat pahala dan balasan kebaikan dari Allah SWT.
"Jihadlah saudara-saudaraku yang bekerja di rumah sakit, tetap jaga (semangat), antum, saudara-saudaraku sebagai ujung tombak," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Mudah-mudahan Allah menilai pahalanya diberikan balasan kebaikan," tutup Ustadz Abdul Somad.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul USTAZ ABDUL Somad Tegaskan Hukum Salat Jumat dan Berjemaah Saat Corona, Bukan Dilarang Pemerintah!, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/26/ustaz-abdul-somad-tegaskan-hukum-salat-jumat-dan-berjemaah-saat-corona-bukan-dilarang-pemerintah?page=all.