Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wabah Virus Corona

Akademisi UINAM Sebut Wabah Corona Berpotensi pada Kerawanan Sosial

Hingga Senin (23/3/2020) kemarin, jumlah pasien positif virus corona dan mengidap Covid-19 mencapai 579 kasus di Indonesia.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
abd azis/tribuntimur.com
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Penyebaran Virus Corona terus meluas ke sejumlah provinsi tanah air.

Hingga Senin (23/3/2020) kemarin, jumlah pasien positif virus corona dan mengidap Covid-19 mencapai 579 kasus di Indonesia.

Virus yang bermula dari Kota Wuhan China itu bahkan telah menjangkiti dua warga Sulawesi Selatan.

Pencegahan Virus Corona dilakukan pemerintah dengan larangan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Masyarakat diminta tinggal di rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak atau social distanting.

Pencegahan penyebaran Virus Corona juga berdampak pada penutupan sejumlah tempat usaha.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, mengatakan, wabah Virus Corona berpotensi menimbulkan kerawanan sosial di masyarakat.

"Apalagi kalau wabah ini berlangsung lama," katanya saat dihubungi tribun-timur.com, Selasa (24/3/2020).

Dosen Komunikasi Politik ini menilai, pemerintah harus melakukan langkah pencegahan terhadap potensi kerawanan sosial.

Antisipasi itu, katanya, yakni melakukan mitigasi untuk memberi pemahaman masyarakat ihwal ancaman Virus Corona.

"Selain itu, pihak keamanan diharapkan mengantisipasi kerawanan seperti penjarahan," ujarnya.

Firdaus melanjutkan, masyarakat juga diharapkan tidak panit terhadap Virus Corona. Namun tetap waspada.

Ia juga menilai, ketersediaan bahan pokok perlu dikontrol agar terhindar dari kelangkaan yang memicu distabilitas.

"Selebihnya komunikasi pemerintah lebih utama dengan memberi informasi yang akurat dan terpercaya," terangnya.

Firdaus menambahkan, pemerintah juga perlu memberi perhatian kepada dokter dan tenaga kesehatan sebagai wujud kepedulian sosial.

Menurutnya, perhatian terhadap profesi dokter perlu diberikan agar mereka bekerja profesional dan diperlakukan lebih manusiawi.

Kemudian, lanjutnya, kesadaran masyarakat menjadi lebih utama dalam mencegah potensi kerawanan sosial.

"Baik dalam mematuhi tidak keluar rumah maupun perilaku konsumtif yang memborong kelangkaan stok barang," bebernya.

"Dibutuhkan kepedulian sosial warga untuk membantu warga lain yang butuh sembako," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved