Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terkini Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Sudah Ada Bukti, Penjelasan Ahli

Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Sudah Ada Bukti, Begini Penjelasan Ahli

Editor: Waode Nurmin
Tribunnews.com
Empat Jenis Obat Ini Sedang Diuji untuk Sembuhkan Pasien Covid-19, Vaksin Butuh Waktu Setahun 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perhatian bagi masyarakat. Gejala baru Covid-19 atau Virus Corona ditemukan.

Selain gejala flu demam dan batuk.

Gejala ini bahkan sudah terbukti dialami di tiga negara dengan tingkat penularan tinggi

Acara Pernikahan Berakhir Petaka, 37 Tamu Undangan Positif Corona, Bagaimana Kondisi Pengantin Baru?

 Ahli rinologi terkemuka di Inggris mengungkapkan cara mudah untuk mendeteksi seseorang tertular virus corona atau tidak.

Cara ini diperuntukkan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau lainnya yang tak menampakkan gejala umum: demam dan batuk.

Dikatakan, siapapun yang mendadak kehilangan kemampuan atau tiba-tiba tidak bisa mencium bau, disinyalir orang tersebut telah terinfeksi virus corona, tanpa menunjukkan gejala kasat mata.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli telinga hidung dan tenggorokan (THT) di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia."

"Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Acara Pernikahan Berakhir Petaka, 37 Tamu Undangan Positif Corona, Bagaimana Kondisi Pengantin Baru?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved