Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Lebih Bagus Sabun untuk Cegah Virus Corona (Covid-19), Dampak Buruk Berlebihan Pakai Hand Sanitizer

Lebih bagus sabun untuk cegah Virus Corona ( Covid-19 ), dampak buruk berlebihan pakai hand sanitizer.

Editor: Edi Sumardi
THE NEW TIMES RWANDA
Ilustrasi hand sanitizer. Lebih bagus sabun untuk cegah Virus Corona ( Covid-19 ), dampak buruk berlebihan pakai hand sanitizer. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lebih bagus sabun untuk cegah Virus Corona ( Covid-19 ), dampak buruk berlebihan pakai hand sanitizer.

Hand sanitizer kini juga harganya mahal dan langka di pasaran.

Menjaga kebersihan diri menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah penyebaran Virus Corona ( Covid-19 ).

Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan guna menjaga kebersihan tangan dari virus.

Namun, sebagian orang seringkali merasa malas dan repot jika terlalu sering mencuci tangan.

Mereka banyak memilih menggunakan cara yang lebih praktis dengan hand sanitizer meski harganya sudah melambung tinggi.

Efektif kah?

dr Nanang Masrani selaku Associate Member of European College of Aesthetic Medicine and Surgery mengatakan bahwa penggunaan hand sanitizer secara berlebihan justru akan membawa dampak yang kurang baik bagi kulit.

Hand sanitizer yang berbasis alkohol bisa membuat kulit menjadi iritasi atau meningkatkan infeksi akibat gangguan kulit apabila sering digunakan.

Ia pun mengatakan bahwa penggunaan sabun, lebih direkomendasikan untuk membersihkan tangan sesering mungkin ketimbang dengan hand sanitizer.

"Penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol secara berlebihan untuk melindungi diri terhadap Covid-19 dapat secara terbalik meningkatkan risiko iritasi bahkan infeksi melalui gangguan kulit. Tak hanya itu, hand sanitizer dapat juga menghilangkan bakteri alami pada kulit yang biasanya menangkis mikroorganisme parasit," kata dr Nanang kepada TribunJakarta.com, Selasa (17/3/2020).

Membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir dinilai lebih baik.

Sebab, sabun dikatakan dr Nanang, bisa menangkal berbagai jenis kuman yang seringkali menempel pada tangan.

Seperti Cryptosporidium, norovirus, hingga Clostridium difficile.

Meskipun penggunaan hand sanitizer juga baik dalam menonaktifkan banyak jenis mikroba, ia mengatakan bahwa orang seringkali menggunakan hand sanitizer dengan cara yang tidak tepat.

Dekan: Hand Sanitizer Buatan FTI UMI Prioritas untuk Petugas Medis, Mohon Pengertiannya

Seperti terlalu cepat menyeka ketika belum kering, hingga menggunakannya dalam volume yang tidak sesuai anjuran.

Hal ini justru membuat hand sanitizer semakin tidak efektif.

"Sebaiknya hand sanitizer yang digunakan memiliki konsentrasi alkohol minimal 60 persen. Baca label produk untuk mengetahui jumlah yang benar kemudian tunggu sampai tangan benar-benar kering," katanya.

"Selain itu hand sanitizer mungkin tidak seefektif ketika tangan tampak kotor atau berminyak, karena itu mencuci tangan dengan sabun dan air lebih dianjurkan," katanya membeberkan.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ) sekaligus pengajar teknik kimia, Zakir Sabara H Wata juga mengatakan, penggunaan sabun pencuci tangan dan air mengalir jauh lebih efektif dibanding hand sanitizer.

"Di rumah, jauh lebih efektif memakai sabun dan air mengalir. Bisa membunuh kuman dan daya tahannya bisa 5 - 7 jam. Kalau hand sanitizer yang terbuat dari alkohol dan gel aloe vera (lidah buaya) itu hanya mampu bertahan di tangan 1 - 2 jam. Sangat mubazir dan tidak efektif kalau kita pakai di rumah," kata dia, Ahad atau Minggu (22/3/2020) kemarin.

Mahasiswa FTI UMI mengemas hand sanitizer untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona.
Mahasiswa FTI UMI mengemas hand sanitizer untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona. (DOK FTI UMI)

Tidak Dianjurkan untuk Balita

Lebih lanjut, dr Nanang mengatakan agar para orangtua sebaiknya tidak mengajarkan anak dalam menggunakan hand sanitizer ketika membersihkan tangan.

Khususnya pada anak di bawah usia 5 tahun.

Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan alkohol yang terdapat pada hand sanitizer hingga berbahaya jika tertelan.

"Ini tidak aman untuk Anak di bawah lima tahun karena konsentrasi alkohol yang tinggi dan bahaya jika tertelan," kata dia.

Ia menganjurkan agar orangtua memilih tissue basah yang aman digunakan anak-anak ketimbang hand sanitizer.

Jika dalam kondisi darurat, penggunaan hand sanitizer diperbolehkan.

Asalkan sebagai catatan harus diberikan dengan cara yang tepat serta dalam pengawasan orangtua.

"Ya, jika terpaksa gunakan Hand sanitizer namun dalam pengawasan, pastikan benar-benar kering dan cairan tidak tertelan," katanya pungkas.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved