Wisma Atlet
Jokowi Sulap Wisma Atlet Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19/Virus Corona, Dilengkapi Lab & ICU
Jokowi Sulap Wisma Atlet Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19/Virus Corona, Dilengkapi Lab & ICU
Masing-masing gedung itu bisa menampung hingga maksimum 1.750 orang. (Kompas.com/ Hilda B Alexander, Rosiana Haryanti
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Ruang Rawat Inap RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran".

Pemerintah Juga Adakan Test Rapid Massal Corona
Tidak hanya menyediakan tempat khusus merawat pasien positif corona, pemerintah juga segera melakukan tes tapid massal untuk mendeteksi corona.
Sayangnya tak semua bisa ikut, ini syarat warga yang bisa jalani rapid test massal Virus Corona.
Rapid test massal Virus Corona akan segera dilakukan oleh pemerintah, salah satunya pemerintahan Kota Bekasi.
Sayangnya, rapid test massal ini hanya bisa diikuti oleh warga dengan kriteria tertentu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan tak semua warga Bekasi bisa ikut pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19.
• Komunitas Honda PCX Community Bagi Sembako dan Penangkal Covid-19 ke Panti Asuhan dan Rumah Tahfidz
• Jangan Salah Kaprah, Ketahui Perbedaan ODP & PDP, Istilah yang Dipakai dalam Kasus Covid-19
Rencananya, rapid test akan diselenggarakan di Stadion Patriot, Selasa (24/3/2020) depan.
"Tidak bisa semua dites karena tidak mungkin.
Di Korea Selatan saja dari 45 juta penduduknya, sebagai negara yang paling canggih tes massalnya, kalau tidak salah itu hanya 200.000 yang dites. Jadi 200.000 berbanding 45 juta," kata pria yang biasa disapa Kang Emil, seperti dikutip dari siaran langsung Instagram @pikobar_jabar.

Oleh karena itu, Emil menyampaikan sejumlah kriteria warga yang bisa mengikuti rapid test tersebut.
Emil menyampaikan, rapid test di Stadion Patriot ini akan terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama yaitu orang-orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), serta 50 orang terdekat dari masing-masing mereka.
"Pertama semua yang ODP dan 50 orang terdekat dari si ODP, karena teori kesehatan mengatakan potensinya begitu.
Sama juga PDP dan 50 yang terdekat dari PDP dan sama juga yang positif terdekat 50 dari yang positif," ucap Emil.