Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daihatsu

Bidik Kaum Milenial, Daihatsu Hadirkan Ayla dan Sirion Baru

Daihatsu resmi meluncurkan Ayla dan Sirion Baru di Jakarta akhir pekan lalu.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
ADM
Daihatsu resmi meluncurkan Ayla dan Sirion Baru di Jakarta akhir pekan lalu. Kehadiran kedua varian Daihatsu diperkenalkan secara khusus untuk membidik kaum milenial. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Daihatsu resmi meluncurkan Ayla dan Sirion baru di Jakarta akhir pekan lalu.

Kehadiran kedua varian Daihatsu diperkenalkan secara khusus untuk membidik kaum milenial.

Chief Executive Officer (CEO) PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Supranoto menyebutkan kehadiran Ayla dan Sirion baru ini untuk menjawab kebutuhan kalangan milenial terhadap mobil sporty yang tampil lebih berani.

“Makanya warna yang ditawarkan juga warna-warna kekinian,” ujar Supranoto dalam rilisnya ke tribun-timur.com, Minggu (22/3/2020).

Sejak diluncurkan pertama kali tahun 2013, Ayla terjual lebih dari 214 ribu unit hingga Februari 2020.

Sementara Sirion, yang diluncurkan pertama kali pada 2007 hingga Februari 2020 terjual lebih dari 35 ribu unit.

Kehadiran wajah baru Ayla dan Sirion diyakini akan disambut positif oleh konsumen di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19).

Pasalnya, pada situasi seperti itu, konsumen membutuhkan mobil sangat fungsional, nyaman digunakan, dan harganya relatif terjangkau.

Harga on the road (OTR) Jakarta, Ayla baru dibanderol Rp 101,65 juta hingga Rp 159,4 juta, sedangkan Sirion dibanderol Rp 200,1 juta hingga Rp 214,85 juta.

Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, walaupun ada wabah Covid-19, pelaku industri otomotif harus tetap optimistis.

Sejumlah strategi bisa dilakukan untuk membangkitkan perekonomian nasional.

“Optimisme harus dijaga. Spirit itu jangan dilepaskan. Jangan pasrah dengan situasi seperti sekarang. Apalagi ini baru kuartal pertama," katanya.

"Mudah-mudahan kuartal kedua membaik, lalu kuartal ketiga dan keempat bisa mengejar ketertinggalan. Kalau sekarang sudah patah semangat, nanti mau mengejarnya bagaimana?” jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan alat transportasi masih sangat tinggi. Makanya, peluang industri otomotif masih besar, walaupun dibayang-bayangi wabah Covid-19.

Dikatakan, dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat ke ruang publik, pabrikan perlu strategi baru.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved