Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indonesia Melawan Corona

Zakir, Kadin, PT Djarum, Indofood dkk Sudah Terpanggil! Bantu Mereka dengan Tidak Mencari Penyakit

Zakir, Kadin, PT Djarum, Indofood dan Mereka Terpanggil! Bantu Mereka dengan Tidak Mencari Penyakit

Editor: Mansur AM
DOK FTI UMI
Dekan FTI UMI Makassar, Zakir Sabara H Wata Dr Ir MT IPM ASEAN Eng 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berikut tulisan Tomi Lebang yang menggugah diunggah di Facebook terkait Wabah Virus Corona.

Baru tiga jam diunggah Jumat (20/3/2020), sudah dibagikan ratusan kali. 

Memang inspiratif, berikut tulisan lengkapnya:

Zakir

Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, tengah lesehan di sebuah ruangan kampus.

Mereka sedang mengemas ribuan botol kecil cairan pembersih tangan (hand sanitizer) lalu disusun rapi dalam kardus-kardus.

Dijual? Tidak!

Mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, memperlihatkan hand sanitizer buatannya di Laboratorium Pengantar Teknik Kimia (PTK), Prodi Teknik Kimia FTI UMI Makassar, kampus FTI UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Kamis (12/3/2020). Hand sanitizer ini digunakan untuk pencegahan penularan Virus Corona.
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, memperlihatkan hand sanitizer buatannya di Laboratorium Pengantar Teknik Kimia (PTK), Prodi Teknik Kimia FTI UMI Makassar, kampus FTI UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Kamis (12/3/2020). Hand sanitizer ini digunakan untuk pencegahan penularan Virus Corona. (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Mahasiswa-mahasiswa ini membuat sendiri cairan pembersih tangan itu untuk disebarkan secara cuma-cuma ke berbagai penjuru kota Makassar dan daerah yang membutuhkan.

Di tengah kelangkaan bahan, keserakahan orang-orang yang ramai mengambil kesempatan untuk menarik untung di tengah wabah virus Corona, mereka terpanggil.

Saya mengenal dekat penggerak di balik gerakan voluntarisme anak-anak muda ini.

Dialah sang Dekan FTI UMI, Zakir Sabara, seorang doktor muda yang gaul.

Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata Dr Ir MT IPM ASEAN Eng
Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata Dr Ir MT IPM ASEAN Eng (DOK FTI UMI)

Ia aktif mendorong anak-anak mahasiswanya untuk selalu hadir di masyarakat setiap kali bencana datang, dari Palu sampai Lombok dan di mana saja yang dapat dijangkaunya.

Saat pandemi Corona akhirnya menjangkau Indonesia, dan pemerintah terlihat ringkih, ia bergerak mengantisipasi.

Zakir memilih untuk tak menghabiskan waktu di ruang-ruang diskusi grup WhatsApp untuk berpendapat, bersitegang, berkelit, dan mengecam sana-sini. Ia berbuat.

Sukarelawan bencana FTI UMI, dengan kostum lapangan, digerakkannya ke berbagai tempat yang padat manusia.

Sudah tak terbilang lokasi, kantor, tempat ibadah, yang mereka datangi untuk menyemprotkan cairan disinfektan, seraya membagikan hand sanitizer.

Penyemprotan disinfektan oleh pengurus masjid dan mahasiswa FTI UMI di Masjid AlMarkaz Al Islami Makassar, Kamis (19/3/2020) malam.
Penyemprotan disinfektan oleh pengurus masjid dan mahasiswa FTI UMI di Masjid AlMarkaz Al Islami Makassar, Kamis (19/3/2020) malam. (TRIBUN TIMUR/SAYYID ZULFADLI SALEH WAHAB)

Dan semua itu -- catat -- adonan buatan sendiri!

Tanah Air kini memanggil orang-orang terbaik, rakyat yang punya kepedulian kepada negerinya.

Yang kaya, datang sebagai dermawan. Yang berilmu, muncul dengan panduan. Yang berpengaruh, keluar bersama imbauan.

Yang bermodalkan tenaga, kerja-kerja besar menanti di lapangan.

Saya dengar orang-orang kaya Indonesia di bawah Kamar Dagang dan Industri sudah pula bergerak untuk menyumbang sebesar setengah triliun rupiah untuk pengadaan berbagai peralatan kesehatan.

Perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas, Adaro Energy, Artha Graha, PT Djarum, Agung Sedayu, Indofood, Puradelta, sampai Triputra mengadakan sejuta peralatan uji cepat (rapid test kit), ventilator, baju isolasi, dan sejuta lembar masker.

Dan jangan lupa, dokter-dokter Indonesia terkenal militan, paduan keberanian dan kepandaian.

Mereka dalam berbagai kelompok sudah berbakti untuk kemanusiaan di berbagai kawasan bencana di dunia, dari Gaza sampai Afganistan.

Kini, mereka berjibaku melawan wabah di negeri sendiri. Saya, juga Anda yang lemah dan tak kuasa, mari bantu mereka dengan tak mencari-cari penyakit: ikuti panduan kesehatan untuk menghindar dari pandemi Corona, berdiam diri di rumah bersama keluarga sebisa mungkin, agar tak menambah-nambah beban mereka.

Begitulah.

Air besar, batu bersibak. Negeri ini telah melayari berabad-abad masa, telah melalui aneka perang dan bencana, telah menghadapi aneka cobaan dan wabah.

Pagi ini, cahaya matahari berseling kabut di atas Jakarta.

Cahayanya redup, panasnya tak terasa.

Tapi hanya soal waktu: terangnya akan menyinari Indonesia! Semangat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Angngapami?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved