Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Zakir Asal Makassar Viral di Facebook, Bekerja dalam Senyap Saat Pandemi Virus Corona, Siapa Dia?

Viral sosok Zakir asal Makassar di Facebook, bekerja dalam senyap di tengah pandemi Virus Corona, siapa dia?

Editor: Edi Sumardi
DOK FTI UMI
Mahasiswa FTI UMI mengemas hand sanitizer untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona. 

Apa yang didapatkan dan dibagikan di kampus, lalu diaplikasikan untuk kemaslahatan umat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tomi Lebang memuji sosok Zakir Sabara H Wata yang bekerja nyata dalam senyap, tak berdebat di grup WhatsApp yang tak jelas ujung pangkalnya.

Dia bahkan menyandingkan Zakir Sabara H Wata, peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Program Pascasarjana (PPs) pada Universitas Brawijaya, dengan orang-orang kaya di Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ).

Jika Zakir Sabara H Wata dan timnya memroduksi massal hand sanitizer dan cairan disinfektan untuk dibagi-bagikan, para koglomerat Indonesia melakukan penggalangan dana (fundraising) guna donasi peralatan kesehatan bagi para tenaga medis, yang ditargetkan dapat mencapai senilai Rp 500 miliar.

Pada penggalangan dana itu, ada sejumlah grup perusahaan terlibat, antara lain Sinar Mas, PT Adaro Energy Tbk, Artha Graha Peduli Foundation, PT Djarum, Agung Sedayu Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, dan Triputra Group.

Selengkapnya, berikut tulisan Tomi Lebang yang telah dibagikan lebih dari 400 kali hingga berita ini dilansir.

"ZAKIR

Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, tengah lesehan di sebuah ruangan kampus. Mereka sedang mengemas ribuan botol kecil cairan pembersih tangan (hand sanitizer) lalu disusun rapi dalam kardus-kardus.

Dijual? Tidak!

Mahasiswa-mahasiswa ini membuat sendiri cairan pembersih tangan itu untuk disebarkan secara cuma-cuma ke berbagai penjuru kota Makassar dan daerah yang membutuhkan. Di tengah kelangkaan bahan, keserakahan orang-orang yang ramai mengambil kesempatan untuk menarik untung di tengah wabah virus Corona, mereka terpanggil.

Saya mengenal dekat penggerak di balik gerakan voluntarisme anak-anak muda ini. Dialah sang Dekan FTI UMI, Zakir Sabara, seorang doktor muda yang gaul. Ia aktif mendorong anak-anak mahasiswanya untuk selalu hadir di masyarakat setiap kali bencana datang, dari Palu sampai Lombok dan di mana saja yang dapat dijangkaunya.

Saat pandemi Corona akhirnya menjangkau Indonesia, dan pemerintah terlihat ringkih, ia bergerak mengantisipasi. Zakir memilih untuk tak menghabiskan waktu di ruang-ruang diskusi grup WhatsApp untuk berpendapat, bersitegang, berkelit, dan mengecam sana-sini. Ia berbuat.

Sukarelawan bencana FTI UMI, dengan kostum lapangan, digerakkannya ke berbagai tempat yang padat manusia. Sudah tak terbilang lokasi, kantor, tempat ibadah, yang mereka datangi untuk menyemprotkan cairan disinfektan, seraya membagikan hand sanitizer. Dan semua itu -- catat -- adonan buatan sendiri!

Tanah Air kini memanggil orang-orang terbaik, rakyat yang punya kepedulian kepada negerinya. Yang kaya, datang sebagai dermawan. Yang berilmu, muncul dengan panduan. Yang berpengaruh, keluar bersama imbauan. Yang bermodalkan tenaga, kerja-kerja besar menanti di lapangan.

Saya dengar orang-orang kaya Indonesia di bawah Kamar Dagang dan Industri sudah pula bergerak untuk menyumbang sebesar setengah triliun rupiah untuk pengadaan berbagai peralatan kesehatan. Perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas, Adaro Energy, Artha Graha, PT Djarum, Agung Sedayu, Indofood, Puradelta, sampai Triputra mengadakan sejuta peralatan uji cepat (rapid test kit), ventilator, baju isolasi, dan sejuta lembar masker.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved