Virus Corona
Warga Luar Sulsel yang Dikarantina karena Virus Corona Pun Minta Hand Sanitizer ke FTI UMI
Warga luar Sulsel yang dikarantina karena Virus Corona pun minta hand sanitizer ke FTI UMI.
TRIBUN-TIMUR.COM - Warga luar Sulsel yang dikarantina karena Virus Corona pun minta hand sanitizer ke FTI UMI.
Kelangkaan hand sanitizer di pasaran diiringi dengan harga yang makin mahal masih terus terjadi dalam beberapa hari terakhir di tengah pandemi Virus Corona di Indonesia.
Seorang dengan status OdP (Orang dalam Pemantauan) dengan kerabatnya berstatus PdP (Pasien dalam Pemantauan) infeksi Virus Corona harus merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan hand sanitizer.
Padahal, mereka sangat membutuhkan dan prioritas harus mendapatkan hand sanitizer demi keselamatan jiwanya dari ancaman virus mematikan itu.
OdP dan PdP tersebut berada di luar Pulau Sulawesi.
Karena statusnya, dia pun sedang menjalani karantina medis.
Pada Kamis (19/3/2020), melalui WhatsApp, dia menghubungi seorang dosen Jurusan Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Rismawati Rasyid sekaligus koordinator pembuatan hand sanitizer di kampus FTI UMI.
Dia menguhubungi sang komandan pembuatan cairan pencengah infeksi melalui tangan, setelah mendapat kiriman video melalui WhatsApp dari Rismawati Rasyid.
Video tersebut berisi aktivitas pengemasan hand sanitizer yang akan dibagikan secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkan.
"Bu, bisa bantu kirim sanitizer ke tempat saya gak, Bu? Saya cari-cari di sekitar susah. Ini sekarang saya, istri, dan anak masuk di karantina, Bu. Anak masuk kategori PdP, saya dan istri OdP," demikian isi pesan WhatsApp OdP tersebut kepada Rismawati Rasyid, Kamis petang.
Belasan menit kemudian, pesan tersebut langsung dibalas Rismawati Rasyid, "Baik, besok saya kirimkan."
OdP tersebut kemudian bertanya soal berapa biaya harus dikeluarkan agar hand sanitizer produksi Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI bisa sampai di tangannya.
Rismawati Rasyid membalas, "Gratis, kami buat hand sanitizer untuk dibagikan gratis. Gak usah dipikirkan biayanya. Semoga mimin sekeluarga sehat kembali, aamiin."
Percakapan via WhatsApp antara Rismawati Rasyid dengan OdP kenalannya di provinsi lain pun di-screenshot dan dilaporkan kepada Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata.
Zakir Sabara H Wata kemudian mem-posting screenshot di akun Instagram miliknya @zakirsabara_h.wata.
Dalam caption posting-an yang ditulis, Zakir Sabara H Wata mengaku tertegun dan meneteskan air mata saat membaca pesan via WhatsApp itu.
Upaya mahasiswa dan dosen FTI UMI memproduksi hand sanitizer untuk dibagikan secara gratis direspon baik dan bisa tepat sasaran.
• Kewalahan Terima Pesanan, FTI UMI Kini Kekurangan Bahan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan
Dekan FTI UMI meminta kepada mahasiswanya untuk terus memproduksi hand sanitizer karena makin banyak yang membutuhkan, walaupun bahan bakunya langka.
". Usai Shalat Magrib, sy mendapat capture pesan dari Ibu Risma Dr. Ir. Rismawati Rasyid Koord Pembuatan Hand Sanitizer
Saya tertegun dan meneteskan air membaca pesan yg dimaksud, pesan WA dari salah satu kota Jauh dari Pulau Sulawesi yang ternyata memperhatikan apa yang dilakukan mahasiswa kami baik yang membuat Hand Sanitizer maupun Desinfektan
Saya cuma bisa menjawab, Ibu Risma...... kirimkan segera apa yang kita punya dan dia butuhkan.... segera....!!!!
.
Anak-anak Mahasiswaku sekalian.... yang masih terus bergelut di laboratorium, teruslah bekerja dan berproduksi di tengah kelangkaan bahan baku, sekecil apapun dan sesederhanapun yg kita lakukan, asal hasilnya bisa bermanfaat untuk orang banyak,
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Gunakan akal dan ilmu yang diberikan Allah, Haqqul Yaqin selalu ada jalan keluar dan solusi setiap kendala yang kita hadapi, semua demi kepentingan orang banyak
Karena Mungkin disekitar kita ada atau bahkan banyak yang membutuhkan uluran tangan kita, berbuatlah.... bekerjalah.... Sekuat tenaga, semampu kita.... bagi orang lain mungkin itu tidak ada artinya, tapi bagi yg kena musibah apa yang kalian lakukan sangatlah bermanfaat
.
Anak-anakku Mahasiswa @ftiumi, jangan pernah lelah untuk berbakti kepada Almamater dan Negeri Tercinta
.
#FTIUMIKEREN : Sharing is Caring #sharingiscaring #protokoldisaster #protokolbencana #viruscorona #covid19 #pencegahan #antisipasi #umimakassar #zakirsabara #facebook #linkedln #youtube," demikian ditulis Zakir Sabara H Wata melalui akunnya di Instagram.
FTI UMI menggunakan berbagai fasilitas kampus yang ada mulai memroduksi sendiri hand sanitizer sejak pekan lalu.
Hand sanitizer itu diproduksi untuk kebutuhan di kampus serta dibagikan secara cuma-cuma atau gratis kepada warga yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona atau penyakit lainnya.
Hand sanitizer itu diproduksi sesuai standar atau sama dengan yang dijual di pasaran.
• Setelah Hand Sanitizer, FTI UMI Kini Produksi Cairan Disinfektan untuk Pencegahan Virus Corona
Selain hand sanitizer, pada pekan ini, Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI juga memroduksi cairan disinfektan untuk dibagikan atau disemprotkan secara gratis di berbagai tempat atau fasilitas umum di Makassar.
Bagikan ke Pramugari Garuda Indonesia
Zakir Sabara H Wata pada Kamis hari ini, melakukan perjalanan ke Palu, Sulawesi Tengah ( Sulteng ).
Dalam perjalanannya menggunakan pesawat udara Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-608, dia membagikan hand sanitizer dalam kemasan botol ukuran kecil kepada pramugari Garuda Indonesia.
Kata pengajar teknik kimia itu, pramugari sangat rentan terpapar Virus Corona sebab saban hari harus terbang ke berbagai daerah bersama ratusan hingga ribuan penumpang tanpa diketahui riwayat medisnya.
"Profesi pramugari salah satu profesi yang sangat rentan terpapar. Mereka setiap hari terbang dari satu daerah ke daerah lainnya, berinteraksi dengan orang banyak dan membantu mengangkat benda atau barang milik penumpang yang belum tentu steril di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini," kata Zakir Sabara H Wata.(*)