Pembuatan Hand Sanitizer
Kewalahan Terima Pesanan, FTI UMI Kini Kekurangan Bahan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan
Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar kini kewalahan memenuhi pesanan hand sanitizer.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar kini kewalahan memenuhi pesanan hand sanitizer.
Sebab pesanan banyak datang dari berbagai kalangan namun bahan baku pembuatan hand sanitizer dan disinfektan yang minim.
Diketahui, hand sanitizer dan disinfektan merupakan cairan pembersih bakteri guna pencehana Virus Corona.
FTI UMI baru saja menciptakan kedua produk tersebut berdasarkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen beberapa waktu lalu.
"Tapi sekarang kita kekurangan bahan baku. Banyak yang minta untuk dibuatkan tapi masalahnya tidak ada bahan baku," tegas Dekan FTI UMI Dr Zakir Sabara, Rabu (18/3/2020).
Bahan baku yang paling dibutuhkan kata Zakir Sabara adalah alkohol.
Bahan ini kata dia semakin hari semakin minim didapat seiring dengan Virus Corona yang menjadi masalah dunia.
Kalaupun ada lharganya sudah sangat tinggi di pasaran.
Sebab sebelum Virus Corona merebak, harga alkohol hanya Rp 30 ribu satu liter.
"Tapi sekarang sudah Rp 100 ribu. Pembelian juga dibatasi, satu orang hanya 300 ml. Saya tidak tahu kenapa jadi susah didapat," tuturnya.
Selain alkohol, ia juga menyebut bahwa pihaknya kekurangan bahan lain pembuatan khusus hand sanitizer.
Adalah aloe vera atau gel lidah buaya yang sangat sulit didapatkan.
"Orang-orang telepon saya mau kasih uang untuk pesan (hand sanitizer dan disinfektan. Tapi bukan uang yang saya butuh, bahan baku. Biar satu miliar kau kasih saya, kalau tidak ada bahan baku mau apa," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)