Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona Indonesia

TERNYATA Kerja di Rumah Bisa Bikin Stres, Simak Penjelasan Psikolog & Cara Mengatasi

TERNYATA Kerja di Rumah Bisa Bikin Stres, Simak Penjelasan Psikolog & Cara Mengatasi

Editor: Ansar
Shutterstock
TERNYATA Kerja di Rumah Bisa Bikin Stres, Simak Penjelasan Psikolog & Cara Mengatasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - TERNYATA Kerja di Rumah Bisa Bikin Stres, Simak Penjelasan Psikolog & Cara Mengatasi.

Penyakit Covid-19 mewabah di Indonesia, membuat sejumlah warga merasa resah.

Namun ditengah kondisi tersebut, konsep Work from Home ( WFH) dirasa cukup efektif.

World Health Organization (WHO) dan pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan imbauan untuk kerja dari rumah serta melakukan social distancing.

Namun bagi banyak orang, konsep WFH bisa jadi sangat menantang.

Korban Bertambah, Satu Mahasiswa Dinyatakan Positif Virus Corona, Aktivitas Pasien Dilacak

Kenali Obat Tradisional yang Sembuhkan Korban Virus Corona di China, Dibeberkan Pasien Sembuh

Terutama bagi para pekerja yang memiliki anak, atau pekerja yang tidak memiliki fasilitas mumpuni untuk kerja dari rumah.

Hal tersebut dikatakan oleh Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.

“Konsep WFH bisa berpengaruh banyak sekali, terutama bagi orang-orang yang tidak pernah melakukan hal tersebut,” tutur Nina, panggilan akrabnya, kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Oleh karena WFH ini merupakan hal baru untuk banyak orang, lanjutnya, pada awalnya memang menimbulkan kesenangan.

“Tapi kebaruan ini juga meningkatkan stres. Seperti apa stresnya, apakah menjadi bersemangat atau malah panik, tergantung pekerja tersebut,” lanjutnya.

Penyebab stres Nina menyebutkan bahwa stres akibat WFH bisa disebabkan oleh banyak hal.

Salah satunya adalah minimnya fasilitas yang dibutuhkan.

“Beberapa pekerja punya komputer di kantor, dan tidak punya laptop untuk bekerja dari rumah.

Atau, mereka punya laptop namun koneksi internet tidak bagus. Hal ini bisa menimbulkan stres,” paparnya.

Penyebab stres lainnya yang dirasakan oleh banyak pekerja adalah ketika mereka tinggal satu atap dengan banyak orang.

 Korban Bertambah, Satu Mahasiswa Dinyatakan Positif Virus Corona, Aktivitas Pasien Dilacak

 Kenali Obat Tradisional yang Sembuhkan Korban Virus Corona di China, Dibeberkan Pasien Sembuh

“Misal mereka adalah ibu atau ayah yang bekerja, dengan anak kecil di rumah.

Seorang anak biasanya ketika melihat ayahnya tidak bekerja dalam jangka waktu tertentu, akan timbul haus perhatian dan si kecil akan mengganggu terus.

Orangtua kemudian menjadi kesulitan untuk konsentrasi kerja,” papar Nina.

Penyebab stres lainnya adalah ketika sekolah anak diliburkan.

Stres yang dialami orangtua akan cukup ringan apabila anak sudah duduk di bangku SMP atau SMA.

“Tapi lain halnya jika anak masih usia 4 atau 5 tahun, di mana PR yang diberikan adalah menggunting kertas dan menempelkannya.

Itu kan tidak bisa dikerjakan sendiri. Orangtua harus membantu, padahal mereka juga harus mengerjakan tugas-tugas kantornya,” papar Nina.

Cara menghilangkan stres Nina menyebutkan bahwa WFH bisa jadi sesuatu yang membingungkan terutama pada awal-awal dikerjakan.

Namun, seiring berjalannya waktu, Anda akan menemukan sendiri kondisi yang pas untuk bekerja dengan efektif di rumah.

Bagi para pekerja kantoran, ada baiknya tetap berinteraksi dengan orang lain meski tidak dengan tatap muka.

“Agar tetap waras kita harus berinteraksi dengan orang lain, meski caranya diganti.

 Korban Bertambah, Satu Mahasiswa Dinyatakan Positif Virus Corona, Aktivitas Pasien Dilacak

 Kenali Obat Tradisional yang Sembuhkan Korban Virus Corona di China, Dibeberkan Pasien Sembuh

Misal dengan Skype gathering atau video call. Lakukan aktivitas bersama seperti biasa,” tuturnya.

Selain itu, memiliki spot kerja yang nyaman dan tidak berisik juga membantu untuk fokus dalam pekerjaan.

Jangan lupa rehat dan bernapas dalam-dalam saat mulai timbul rasa cemas atau stres. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerja dari Rumah Bisa Sebabkan Stres, Ini Penjelasan Psikolog",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved