Seperti Baju Astronot, Ini Baju yang Dipakai Tenaga Medis Tangani Virus Corona, Tahan Radiasi Nuklir
Alat Pelindung Diri yang mirip baju astronot tersebut disebut hazmat atau hazmat suit.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM-Dalam menangani pasien virus Corona atau Covid-19, para tenaga kesehatan harus menggunakan Alat Pelindung Diri atau APD.
Alat Pelindung Diri yang mirip baju astronot tersebut disebut hazmat atau hazmat suit.

Baju Hazmat ini digunakan untuk melindungi tim medis agar tak tertular virus corona maupun penyakit lainnya.
Melansir dari Wikipedia, baju hazmat adalah baju pelindung pribadi yang terdiri dari pakaian yang menutupi seluruh tubuh pemakainya.
Baju hazmat dikenakan sebagai perlindungan terhadap bahan berbahaya.
Pakaian seperti ini sering dikombinasikan dengan alat bantu pernapasan SCBA untuk memastikan pasokan udara pemakainya.
Baju hazmat biasanya digunakan oleh petugas pemadam kebakaran, teknisi medis darurat, paramedis, peneliti, personel yang menangani tumpahan racun, spesialis membersihkan fasilitas yang terkontaminasi, dan pekerja di lingkungan beracun.
Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat mendefinisikan baju hazmat sebagai "pakaian keseluruhan yang dipakai untuk melindungi orang dari bahan atau zat berbahaya, termasuk bahan kimia, agen biologi, atau bahan radioaktif."
Secara umum, baju hazmat dapat memberikan perlindungan dari:
1. Bahan kimia berbahaya
Baju hazmat bisa menjadi pelindung yang tepat dari bahan kima berbahaya seperti teflon, PVC atau karet berat dan Tyvek
2. Bahaya nuklir
Baju hazmat mampu melindungi pemakainya dari radiasi nuklir, tetapi yang lebih penting dengan mencegah kontak langsung dengan atau menghirup partikel radioaktif atau gas
3. Bahaya biologis
Baju hazmat juga mampu jadi pelindung dari zat-zat biologis berbahaya sepeti virus dan bakteri.