Darah Pasien Sembuh Corona Bisa Jadi Obat Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Pakar di Johns Hopkins
darah pasien sembuh corona Bisa Jadi Obat Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Pakar di Johns Hopkins
darah pasien sembuh corona Bisa Jadi Obat Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Pakar di Johns Hopkins
TRIBUN-TIMUR.COM - Para peneliti di dunia tengah sibuk membuat obat untuk Covid-19. Seperti yang dilakukan para pakar medis di Johns Hopkins University AS yang mengadopsi metode antibodi dari akhir abad ke 19 untuk obati virus corona.
Para pakar medis ini mengambil darah pasien yang pulih dari virus corona. Sampel ini diteliti untuk digunakan dalam perawatan dalam membantu melindungi manusia dari pandemi Covid-19 yang saat ini menyebar di seluruh dunia.
Dalam sebuah makalah baru, melansir Science Alert, Senin (16/3/2020), para ahli penyakit menular menjelaskan bagaimana antibodi virus yang terkandung dalam serum darah pasien yang sembuh dari virus corona, dapat disuntikkan ke orang lain.
• Kabar Sedih Dokter Handoko Gunawan yang Viral Karena Corona Masuk ke ICU Sesak Nafas, Kondisi Kini
• BPJS Kesehatan Batal Naik, Bagaimana Peserta yang Sudah Terlanjur Bayar Iuran?
• Sup Coklat Sembuhkan 85 Persen Pasien Corona di China, Dicampur Kayu Manis Bisa Detoksifikasi Tubuh
• Update Daftar Harga Hp Oppo Maret 2020, Oppo A31, Oppo A5s, Oppo Reno2 F, Oppo A5 2020
Metode ini menawarkan para pasien Covid-19 perlindungan jangka pendek. Pengobatan medis yang telah lama ada ini, disebut dengan antibodi pasif.
Bahkan, ternyata pengobatan ini sudah ada sejak akhir abad 19 dan secara luas digunakan selama abad ke 20 untuk membantu membendung wabah campak, polio, gondong dan influenza.
Para ahli meyakini metode yang dikembangkan pada tahun 1890-an ini dapat menjadi alat penting dan praktis untuk memerangi Covid-19 saat ini.
Tim peneliti dari Johns Hopkins University berpendapat dalam penelitian baru ini, terapi antibodi juga dapat dilakukan pada kondisi darurat.
"Penempatan opsi ini tidak memerlukan penelitian atau pengembangan. Itu bisa digunakan dalam beberapa minggu karena bergantung pada praktik standar bank darah," kata ahli imunoloi Arturo Casadevall.
Agar pengobatan dapat bekerja, pasien virus corona yang sudah sembuh perlu menyumbangkan darah mereka setelah pulih dari Covid-19.
Selama fase ini, serum darah akan mengandung sejumlah besar antibodi alami yang diproduksi memerangi virus SARS-CoV-2.
Antibodi alami dari pasien yang sembuh dari Covid-10
Setelah tubuh mereka memproduksi antibodi alami ini sebagai respons terhadap patogen, antibodi tersebut dapat tetap beredar dalam darah selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah infeksi.
Kendati demikian, antibodi ini tidak hanya berguna untuk individu yang pulih dari Covid-19.
Sebab, apabila serum ini kembali diekstrak dan diproses lagi, maka antibodi ini dapat disuntikkan ke orang lain untuk memberi manfaat jangka pendek.