RSUD Syekh Yusuf Desinfektan
Cegah Corona, RSUD Syekh Yusuf Gowa Disemprot Desinfektan
Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa dr Salahuddin mengatakan, sterilisasi ini adalah upaya pencegahan penyebaran virus corona (covid-19).
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Ruang-ruang pelayanan RSUD Syekh Yusuf diseprot desinfektan untuk mencegah potensi penyebaran Virus Corona, Rabu (18/3/2020) siang.
Lokasi yang disemprot desinfektan antara lain ruang perawatan anak, ruang perawatan dewasa, ruangan ICU.
Ruangan pelayanan administrasi dan ruang tunggu lainnya. Termasuk ruang tunggu poliklinik.
Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa dr Salahuddin mengatakan, sterilisasi ini adalah upaya pencegahan penyebaran virus corona (covid-19).
Menurutnya, sterilisasi sebenarnya memang rutin dilakukan di rumah sakit.
Namun kali ini pihaknya menyemprotkan desinfektan agar semakin steril dari potensi virus.
"Jadi seluruh ruangan pelayanan di rumah sakit ini kita semprot. Kita harus antisipatif," kata dr Salahuddin.
Sementara itu Kadis Kesehatan Gowa dr Hasanuddin mengatakan kadar alkohol yang digunakan mencapai kadar 70 persen.
Alkohol 70 persen ini sudah standar dan ini sudah bisa membunuh kuman.
Meski ampuh membunuh kuman namun penyemprotan desinfektan ini hanya bersifat sementara.
Olehnya itu, ia tetap menyarankan agar setiap tempat atau kantor-kantor pemerintahan agar menyiapkan hand sanitizer.
Jam Besuk Tiadakan
Jam besuk bagi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa kini ditiadakan.
Hal itu terpaksa dilakukan demi mencegah potensi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Gowa.
"Kami meniadakan jam besuk bagi para pasien rawat inap," kata Dirut RSUD Syekh Yusuf, dr Salahuddin.
dr Salahuddin menjelaskan, peniadaan jam besuk dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
Sebab, rumah sakit merupakan salah satu tempat yang rawan penyebaran virus.
"Kami sudah kordinasi dengan Bapak Bupati, dan beliau sudah menyetujui untuk meniadakan jam besuk," katanya.
Bagi pasien yang sudah telanjur dirawat, RSUD Syekh Yusuf menyampaikan permohonan maaf atas kebijakan ini.
dr Salahuddin menyebut, hal itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Bahkan, pasien yang sedang dirawat, hanya diperbolehkan dijaga satu orang keluarganya. "Tidak boleh lebih," tegasnya.
Selain itu, dr Salahuddin juga mengingatkan pasien yang masuk lewat IGD, agar hanya ditemani satu orang keluarganya.
Itu pun tidak boleh melakukan kontak langsung dengan orang lain ataukah pasien itu sendiri.
"Semuanya harus kita protect sebaik mungkin, agar virus Corona dapat diantisipasi penyebarannya," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka pencegahan Virus Corona.
Orang nomor satu Pemkab Gowa itu meliburkan sekolah selama 14 hari hingga 31 Maret.
Ditambah dengan pengaturan pegawai yang masuk kantor. Tiap SKPD hanya diperbolehkan maksimal lima orang yang masuk kantor.
Selain, tempat-tempat wisata ditutup untuk sementara, utamanya tempat wisata kota Malino. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)