Hoaks Virus Corona
Polisi Tetapkan 22 Tersangka Kasus Penyebar Hoaks Virus Corona: Polda Sulsel Tangani 2 Tersangka
Polisi Tetapkan 22 Tersangka Kasus Penyebar Hoaks Virus Corona: Polda Sulsel Tangani 2 Tersangka
Dalam konferensi pers itu, Achmad Yurianto menyampaikan jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang.
"Ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan, dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga, sehingga total saat ini adalah 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5," ujar Achmad Yurianto mengutip tayangan Metro TV.
Penambahana terbanyak, kata Yurianto, berasa dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.
• Beredar Kabar Pasien Positif Corona Meninggal di Wahidin Makassar, Diskes: Tidak Benar!
• DAFTAR Artis Hollywood Positif Virus Corona: Pemain Film James Bond hingga Marvel Isolasi Diri
Jubir Covid-19 itu menambahkan secara umum pasien yang dirawat sudah membaik dan sebelumnya 9 pasien dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
"Dan masih ada lagi yang, Insya Allah, di pemeriksaan kedua sudah negatif. Maka, kita tinggal menunggu interval 2 hari lagi untuk kita laksanakan lagi. Dan nanti kalau negatif juga, maka sudah bisa dipulangkan," terang Yurianto.
• DAFTAR Artis Hollywood Positif Virus Corona: Pemain Film James Bond hingga Marvel Isolasi Diri
• Nama-nama Bayi Perempuan Islami & Modern 2020, Berasal dari Alquran & Rekomendasi UAS, Awalan A-Z
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam keterangan pers Senin (16/3/2020) menekankan saat ini yang perlu dilakukan yakni mengurangi aktivitas diluar rumah.
"Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi dari satu tempat, ke tempat yang lain," kata Jokowi di Istana Bogor.
Masyarakat perlu menjaga jarak dan mengurangi tempat kerumunan yang berisiko membawa lebih besar membawa penyebaran Covid-19.
"Menjaga jarak dan mengurangi kerumuman orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.
Ia juga meminta untuk penyampaian informasi terkait Covid-19 dilakukan secara satu pintu yakni melalui satgas Covid-19.
Hal itu dilakukan guna menghindari kesimpangsiuran informasi yang nantinya akan diterima masyrakat.
"Untuk menghindari kesimpangsiuran informasi yang disampaikan kepada publik saya juga minta agar satgas Covid-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada msyarakat," tandasnya.
Jokowi meminta kepada kepala daerah yang akan membuat kebijakan besar terkait penanganan Virus Corona agar membahas terlebih dahulu dengan pemerintah pusat.
Untuk memudahkan berkomunikasi, ia meminta kepada daerah untuk selalu komunikasi dengan kementerian terkait serta satgas Covid-19.
"Semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait Covid-19, harus dibahas dulu dengan pemerintah pusat," jelasnya.