Enrekang Melawan Virus Corona
Beredar Informasi Pasien Suspect Corona di RSUD Massenrempulu, Jubir Pemkab Enrekang: Itu Hoax
Pasien tersebut dikabarkan telah mendapat perawatan di RSUD Massenrempulu, setelah dirujuk oleh Puskesmas Baraka, Selasa (17/3/2020).
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Masyarakat Kabupaten Enrekang, tengah dibuat khawatir dengan adanya informasi pasien yang diduga suspect corona asal Kecamatan Baraka.
Pasien tersebut dikabarkan telah mendapat perawatan di RSUD Massenrempulu, setelah dirujuk oleh Puskesmas Baraka, Selasa (17/3/2020).
Informasi tersebut terus beredar di media sosial (Medos) melalui aplikasi WhatsApp.
Juru bicara (Jubir) Pemkab Enrekang dalam penanganan Covid-19, Sutrisno angkat bicara.
Melalui keterangan resminya di Media Centre Covid-19 Enrekang, Sutrisno memastikan informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoax.
Menurut Sutrisno, berdasarkan hasil pemeriksaan pasien perempuan yang diketahui berinisial S (24) tidak menunjukkan adanya gejala terjangkit virus corona.
Terlebih suhu tubuh pasien S (24) menunjukkan angka 35 derajat yang masih dalam kondisi normal.
Sementara gejala pasien yang suspect corona suhu tubuhnya 38 derajat ke atas.
"Informasi yang beredar di Medsos itu adalah hoax atau tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya gejala suspect corona," kata Sutrisno, Selasa (17/3/2020).
Ia menjelaskan, memang pasien tersebut baru pulang dari Jakarta setelah menjalani tes CPNS tanggal 9 Maret 2020.
Namun, pasien tersebut memang memiliki riwayat penyakit TBC dan juga sudah batuk sebelum berangkat ke Jakarta.
"Saat ini dia berada di ruang isolasi RSUD karena dia menderira TBC. Kita belum rujuk karena lihat perkembangan pasien kita juga tunggu hasil foto torax pasien dahulu," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pasien tersebut masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang berarti akan tetap dipantau kondisinya.
Sutrisno pun mengimbau, agar masyarakat tak mudah percaya dan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
"Yang jelas kita pastikan bukan pasien itu bukan Suspect Corona. Kita minta ke masyarakat agar tak mudah percaya informasi yang tidak jelas kebenarannya," tegasnya. (tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez