Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Minimalisir Infeksi Virus Corona, Jubir JK Imbau Sekolah Wajibkan Siswa Buat Diary Contact Tracking

Guna meminimalisir penularan Virus Corona ( Covid-19 ), Husain Abdullah, Juru Bicara Jusuf Kalla, imbau sekolah lakukan hal berikut

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Jubir Jusuf Kalla, Husain Abdullah (kanan) dan Jusuf Kalla (kiri depan). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Guna meminimalisir penularan Virus Corona ( Covid-19 ), Husain Abdullah, Juru Bicara Jusuf Kalla, mengimbau sekolah untuk mewajibkan semua siswa membuat catatan harian atau contact tracking diary (interaksi) keseharian mereka.

Contact tracking diary ini menjadi semacam pekerjaan rumah (PR) siswa selama masa pandemi global Covid-19 ini.

"Tugasnya catat semua aktivitas Kemana saja, ketemu siapa saja, makan minum apa saja, dan disetor secara daring ke orangtua dan guru," ujar Juru Bicara Jusuf Kalla ini usai memantau proses sterilizasi Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf, di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Sabtu (14/3/2020).

Contact tracking diary ini, jelas mantan Duta Kampanye Cuci Tangan lembaga PBB urusan Anak ( Unicef ) untuk timur Indonesia ini, akan mengedukasi anak usia dini menghadapi kondisi darurat di lingkungan mereka.

Dekan FTI UMI Usul ke Nadiem Makarim Liburkan Kampus, Rektor UI Terapkan Belajar Jarak Jauh

Merespon kebijakan sejumlah sekolah swasta di Makassar, seperti kebijakan meliburkan siswa TK di Sekolah Islam Athirah, Uceng sapaan akrab Husain Abdullah, menyarankan para manajemen sekolah mencatat, membuat grafis, gambar sederhana untuk mensosialisasikan gerakan praktis anticorona.

"Manfaatkan jaringan sosmed para siswa, media mainstream agar tak kontak langsung," katanya.

Sekolah Athirah Makassar Mulai Liburkan TK, Imbau Siswa SD-SMP-SMA Jaga Wudhu & Stop Tradisi Salaman

Menurutnya, pandemi global Virus Corona ini mestinya jadi ajang literasi, edukasi semua institusi bangsa dan negara untuk menghadapi kondisi darurat di skala yang lebih kecil.

"Secara umum bangsa Indonesia ini kurang latihan, minim literasi, kedaruratan bencana. Ini momentum untuk mempraktikkannya," ujar dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin ( Unhas ) Makassar ini.

Sebelumnya, Sekolah Islam Athirah juga telah melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan lainnya, di antaranya melalui Departemen Sekolah Sehat mengedukasi siswa, guru, dan karyawan tentang virus Corona dengan menghadirkan Ketua Tim Kesiapsiagaan Pandemi RSU dr Wahidin Sudirohusodo, dr Irawaty Djaharuddin sebagai pembicara yang digelar pada 5 Februari lalu.

Aturan lain adalah pembatasan pengunjung/tamu ke area sekolah, dan konfirmasi jika ada siswa yang pernah ke luar kota pandemi atau luar negeri.

Imbauan lainnya adalah meningkatkan aktivitas menjaga kebersihan sekolah, dan rutinitas cuci tamgan, dan menjaga wudhu di area sekolah.

Berikut ke-12 imbauan itu sebagaimana dikutip di laman resmi sekolah itu;

1.  Menjaga daya tahan tubuh tetap fit dengan cara makan teratur, tidur yang cukup, istirahat yang cukup.

2. Menghindari perasaan khawatir, takut, gelisah, dan tegang karena dapat menurunkan daya tahan tubuh.

3. Menghentikan sementara kebiasaan salaman (jabat tangan dan cium tangan)

4. Pada saat kedatangan siswa di sekolah, akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Siswa dengan suhu tubuh di atas 37,2 °C tidak diperbolehkan memasuki lingkungan sekolah (mulai berlaku setelah peralatan tersedia). Pemeriksaan ini juga berlaku bagi guru dan karyawan.

5. Membatasi tamu yang masuk ke Sekolah Islam Athirah.

6. Memperbanyak kegiatan bersih-bersih di sekolah, baik oleh guru, karyawan, dan siswa seperti membersihkan pegangan pintu, barang perlengkapan sekolah, dan benda-benda lainnya yang memungkinkan terjadi kontak dengan tangan.

7. Menjaga wudhu dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau dengan menggunakan hand sanitizer secara berkala.

8. Melakukan check and recheck terkait informasi Virus Corona agar tidak menyebar hoax yang dapat meresahkan masyarakat.

9. Untuk sementara tidak bepergian ke luar kota ataupun ke luar negeri, khususnya daerah/negara yang telah terpapar virus Corona.

10. Bagi guru, karyawan, dan siswa yang telah melakukan perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri pada satu bukan terakhir, agar melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit di Makassar yang ditunjuk menangani pasien Corona (RSU dr Wahidin Sudirohusodo, RS Islam Faisal, dan RS Akademis Jaury), serta menyampaikan informasi kepada pihak sekolah tentang kondisi kesehatannya setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.

11. Menggunakan masker apabila dirasa perlu.

12. Senantiasa berdoa kepada Allah Swt agar diberi kesehatan dan kekuatan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved