Najwa Shihab
Mata Najwa Tadi Malam, Balasan Najwa Shihab Soal Alasan Tidak Bisa Tes Virus Corona ke Banyak Orang
Program Talkshow Mata Najwa dipandu Najwa Shihab kembali membahas soal penyebaran Virus Corona. Episode terbaru, Rabu (11/3/2020), Najwa menghadirkan
TRIBUN-TIMUR.COM - Program Talkshow Mata Najwa dipandu Najwa Shihab kembali membahas soal penyebaran Virus Corona.
Episode terbaru, Rabu (11/3/2020), Najwa menghadirkan sejumlah tamu antara lain Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gurnernur Jawa Barat Ridwan Kali, anggota DPR Fadli Zon dan lainnya.
Ada kejadian menarik selama diskusi berlangsung.
Salah satunya saat Najwa lebih kritis mengorek soal alasan pemerintah tak bisa melakukan tes ke banyak orang sebagai langkah pencegahan Virus Corona.
Awalnya Najwa Shihab penasaran dengan sistem tes yangt diterapkan pemerintah berbeda dengan di luar negeri sebagai langkah pencegahan.
Dia menanyakan apakah pemerintah tidak akan menganut sistem tes sebanyak-banyaknya masyarakat.
• Perhatikan Ekspresi Ahmad Dhani Saat Maia Estianty ke Rumahnya, Posisi Mulan Jameela Dipertanyakan
• Bahas Keterbukaan Informasi, DPRD Enrekang Gelar Rapat dengan Komisioner KIP Sulsel
• Sajikan Kopi Khas, Kobass Hartnay Kini Hadir di Lappa-lappae Pinrang
"Berarti penting untuk sebanyak mungkin orang diperiksa?" Tanya Najwa Shihab.
"Bukan sebnayak orang diperiksa. Sebanyak mungkin orang di tracking. Jadi tidak kemudian tanpa alasan kita melakukan pemeriksaan," kata Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto
Selanjutnya Najwa Shihab membandingkan antara jumlah orang yang diperiksa di Indonesia dengan yang terjadi di luar negeri.
"Sekarang sudah ada berapa banyak orang yang diperiksa?"
"Ada 765 totalnya," jawab.
"Orang membandingkan, wahdi Singapur ribuan (orang yang diperiksa), puluhan ribu bahkan di negara-negara lain. Kalau kita tidak sampai 1000 yang diperiksa," kata Najwa
Yuri menjelakan, kini pihaknya menjalankan standar pemeriksaan internasional yang ditetapkan WHO.
"Kita memiiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa.Tentunya harus ada reasoning (alasan) yang jelas," jelas Yuri
Terkait hal itu, dia menjelaskan teknik yang ditempuh pemerintah Indonesia berupa PCR bukan rapit test.
"Kita menggunakan metode pemeriksaan yang tidak rapid test modelnya. Karena rapid diakui bisa memeriksa cepat dalam jumlah banyak tetapi false positif (kesalahan test) lebih banyak"
"Dan ini (Rapid test) tidak menjadi ukuran standart bagi standrnya WHO. Tetap menggunakan PCR dan denum sequencing," katanya
Najwa kembali membandingkan soal tindakan beberapa negara yang mengadakan tes random.
"Di beberapa negara karena gejalanya sangat random, diperksanya secara acak pak. Dan kita belum melakukan itu?" tanya Najwa.
"Kita belum punya kebijakan seperti itu," kata Yuri.
• Gula Pasir Mahal di Kabupaten Wajo, Disperindag dan UMKM Wajo: di Bulog Stok Kosong
• Daftar Pejabat di Seluruh Dunia yang Dinyatakan Positif Virus Corona, KASD hingga Menteri Kesehatan
• Kabar Buruk Cristiano Ronaldo Ikut Dikarantina Setelah Bek Juventus Positif Tertular Virus Corona
Selanjutnya Yuri menjelaskan terkait ketidaknyamanan saat pemeriksaan.
"Kita tidak ingin membuat gaduh dengan semua orang diperiksa. Ini bukan sesutu yang mudah,"
"Mengambil spesimen itu adalah mengambil usap lidi pada dinding belakang hidup dan dinding belakang mulut. Ini buka suatu tindakan yang nyaman untuk siapapun," jelasnya.
"Seperti cotton bud yang panjang dimasukkan ke hidung terus samoai habis kemudian di mulut juga sampai habis. Ini bukan sesuatu yang nyaman," katanya.
Cek Video:
KABAR BURUK Najwa Shihab, Huniannya Barus Saja Disatroni Perampok, Cek Rumah Mewahnya
Duh, Kabar Buruk datang dari presenter Najwa Shihab, Huniannya Barus Saja Disatroni perampok, Cek rumah mewahnya
Duh, Kabar Buruk datang dari Kabar kurang menyenangkan datang dari ayah Najwa Shihab, Muhammad Quraish Shihab.
Rumah Quraish Shihab disatroni maling, Kamis (27/2/2020).
Dikutip dari GridHot, Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno mengatakan, barang yang dimaling adalah kaca spion mobil.
Namun saat dikonfirmasi mengenai waktu kejadian pencurian, Prayitno mengatakan, dirinya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.
Sebab, menurut Prayitno, saksi baru melapor pukul 7 pagi.
"Kejadiannya belum diketahui oleh beliau, baru dilaporkan jam 7 tadi dan masih kita kerjakan," jelas Prayitno, Kamis (27/2/2020).
"Masih didalami, wong saksinya masih belum kita mintai keterangan, kita pun harus hati-hati juga menanyakan ke saksi korban, kan nanti kita buatkan laporan dulu, kita BAP, saksinya keteranganny apa, semua sedang bekerja," sambungnya.
• Warga Tiga Desa di Kecamatan Cendana Enrekang Tuntut Perbaikan Infrastruktur
• Arahan Polda, Polres Maros Bagikan 50 Alquran di Masjid Nurul Muttaqim
• Guru Honorer Raih Nilai Tertinggi SKD CPNS di Kabupaten Luwu
Lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi M, Irwan Susanto mengatakan estimasi kerugian yang dialami Quraish Shihab hampir Rp 18 juta.
Hal tersebut lantaran spion yang digondol merupakan spion mobil Toyota Alphard.
"Estimasi masing-masing spion sekitar Rp 4,5 juta. Jadi estimasi kerugian Rp 18 juta," ucap Irwan Susanto, Kamis (26/2/2020).
Hingga kini, polisi masih mengejar pelaku pencurian,
Beberapa upaya sudah dilakukan seperti memeriksa lokasi pencurian dan bertanya kepada saksi di lokasi.
Terkait dengan kasus tersebut, apakah kalian penasaran dengan kemewahan rumah Quraish Shihab hingga maling tergiur membobolnya?
Dilansir dari tayangan Good Friend bersama Alvin episode 8 Oktober 2018, rumah Quraish Shihab ternyata memiliki aristektur mewah dengan halaman yang cukup luas.
Menilik garasinya, tampak dua mobil mahal yang berjajar dengan rapi.

Lalu saat masuk dalam rumah, mata langsung disuguhi pemandangan ruang tamu yang berhiaskan ayat-ayat Al Quran di dindingnya
Masuk lagi ke ruang santai, tampak foto-foto keluarga terpasang apik, termasuk foto Quraish Shihab semasa muda.

Najwa Shihab kemudian menjalaskan satu hal penting kepada Alvin.
Dia menjelaskan bahwa dirinya, saudara kandungnya, dan orang tuanya memang tinggal berdekatan.
Oleh karenanya, ada jalan khusus sebagai penyambung antara rumahnya, rumah saudaranya, dengan rumah orang tuanya.
Tercengang mendegar penuturan Najwa Shihab, Alvin sampai mengatakan kalau rumah tinggal keluarga Najwa Shihab tersebut bagaikan rumah keluarga dinasti zaman dulu.
(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)