Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Enrekang

Warga Tiga Desa di Kecamatan Cendana Enrekang Tuntut Perbaikan Infrastruktur

Koordinator KP3S, Nawir Pongal mengatakan, wilayah seberang sungai di Kecamatan Cendana mulai dari Cemba

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Warga Tiga Desa di Kecamatan Cendana Enrekang Tuntut Perbaikan Infrastruktur
Muh Asiz Albar
Salah Satu akses jembatan gantung di wilayah Seberang Sungai di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Komunitas Peduli Sesama Seberang Sungai (KP3S), mendesak Bupati Enrekang, Muslimin Bando memperhatikan infrastuktur jalan antar desa di wilayah seberang sungai, Kecamatan Cendana.

Koordinator KP3S, Nawir Pongal mengatakan, wilayah seberang sungai di Kecamatan Cendana mulai dari Cemba, Lekkong, Lebang sampai di Pudete tidak maksimal untuk perbaikan jalannya.

Selain itu juga dibutuhkan pembangunan jembatan yang memadai untuk akses transportasi, agar dapat digunakan warga mengangkut hasil bumi mereka.

Sebab, selama ini akses untuk menuju ke tiga desa di sebelah sungai tersebut hanya ada jembatan gantung, yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.

Padahal, wilayah tersebut sangat dekat dengan Kota Enrekang, dan wilayah tersebut adalah salah satu pusat pengembangan sapi perah dan petani jagung.

"Seberang sungai adalah wilayah Kecamatan Cendana, dimana beberapa desa disana adalah penyumbang PAD dari tambang C di beberapa desa, tapi tak kunjung diperhatikan," kata Nawir, Jumat (28/2/2020).

Ia mengaku kecewa, saat mendengarkan pernyataan bupati saat perayaan HUT Enrekang lalu yang akan mendapatkan bantuan Infrastuktur jalan dan jembatan.

Sedangkan, wilayah seberang sungai yang terdapat tiga desa yakni Lebang, Malalin dan Pinang tidak mendapatkan bantuan perbaikan akses infrastruktur.

"Daerah lain akan dibantu kenapa wilayah kami tidak dapat? Cemba sampai Pudete itu masih Enrekang lo, seharusnya ada pemerataan pembangunan," ujar Pongal.

Menurutnya, akses jalan dari Lekkong ke Lebang yang jaraknya cuman 3 Km, apabila musim hujan sangat sulit dilalui.

Sehingga menghambat kerja sama antara desa bahkan bisa membuat orang keguguran kalau melintas di jalan itu.

Selain itu, juga menghambat peningkatan produktifitas sapi perah yang katanya, sapi perah menjadi salah satu icon di Kabupaten Enrekang dengan dibangunnya patung sapi di pusat kota.

Bagaimana, mungkin sapi perah bisa meningkat, jika pembangunan infrastruktur kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Hal senada juga disampaikan oleh Aktivis JIMAT Sulsel, Aras Andi Wawo, yang juga kader KP3S.

Menurutnya, seharunys Pemkab Enrekang harus memberikan plot anggaran di area seberang sungai Kecamatan Cendana.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved