P2KKN Unhas
P2KKN Unhas Menggagas KKN Merdeka Internasional 2020
Bahkan KBRI juga dapat memfasilitasi pelatihan-pelatihan soft-skill yang akan dilakukan oleh peserta KKN Internasional.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) memenuhi undangan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Pertemuan ini dalam upaya melanjutkan dan mengembangkan kerjasama internasional khususnya pada bidang pengabdian masyarakat yang berbentuk kuliah kerja nyata (KKN).
Tim P2KKN Unhas yang dipimpin langsung oleh Kepala P2KKN, Muhammad Kurnia S Pi M Sc Ph D bersama pihak UKM diwakili oleh Prof Madya Hair bin Awang.
Secara bersama kedua belah pihak melakukan rapat persiapan dengan pemerintah Kampung Seri Cheeding, Selangor untuk membahas KKN Internasional kerjasama Unhas dan UKM.
KKN Internasional yang sudah berlangsung selama dua gelombang ini, rencananya mengambil lokasi di Kampung Seri Cheeding, Selangor Malaysia.
Koordinator KKN Internasional Malaysia, drg Fuad Husain Akbar memaparkan program-program kerja inovatif.
Adapun program utama yang direncanakan antara lain, mengajar anak-anak TKI, workshop penggunaan Teknologi Informasi, pengembangan kawasan wisata pantai, pengembangan pengolahan produk pertanian dan perkebunan.
"Kemudian pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pengembangan kuliner 2 (dua) negara (Indonesia dan Malaysia), penyuluhan kesehatan, dan penyuluhan pengembangan tanaman organik," paparnya, Selasa (10/3/2020).
KKN Internasional kerjasama Indonesia dan Malaysia ini rencananya akan mengirim peserta KKN pada Juli 2020.

Oleh karena itu masih banyak waktu untuk mematangkan konsep yang lebih ideal dan efektif.
Kepala P2KKN, Muhammad Kurnia menegaskan bahwa misi KKN Unhas khususnya KKN Internasional adalah mempererat tali persaudaraan antara 2 negara (Indonesia dan Malaysia).
Selain itu untuk mencoba mengaplikasikan program Kampus Merdeka yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam wujud KKN Internasional.
"Kami mencoba untuk mengimplementasikan program Mas Menteri di luar Prodi/Universitas terkait model kegiatan pengabdian masyarakat yang berbobot 20 sks," jelas Muhammad Kurnia.
Pertemuan tersebut juga dihadiri langsung oleh atase pendidikan KBRI, Mokhamad Farid Maruf.
Dalam sambutannya, Farid menyatakan untuk mendukung penuh kegiatan mahasiswa KKN Internasional khususnya dalam bidang pendidikan.