Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelebaran Jalan

Jalan Poros Rantepao-Bua Bakal Dilebarkan, Tahun Ini Diaspal

Sebagai daerah wisata, jalan yang berada di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) jauh di bawah standar.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
Humas Pemprov Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah saat meninjau lokasi rencana pembangunan Jl Poros Rantepao (Toraja Utara)-Bua (Luwu), Sabtu (7/3/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebagai daerah wisata, jalan yang berada di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) jauh di bawah standar, baik dari segi kualitas maupun lebar jalan.

Salah satu yang dikeluhkan turis adalah jalan sempit di Kete Kesu, yang merupakan suatu desa wisata dikenal karena adat dan kehidupan tradisional masyarakat.

"Ini Kete Kesu, jalannya 3,5 meter di bawah standar. Ini menjadi keluhan para turis. Makanya kita punya jalan standar provinsi ini minimal 7 meter, tambah 2 meter bahu jalan," ujar Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat meninjau lokasi rencana pembangunan Jl Poros Rantepao (Toraja Utara) - Bua (Luwu), Sabtu (7/3/2020).

Rencananya, panjang jalan Rantepao-Bua mencapai 41 kilometer dengan lebar 14 meter dan 4 lajur.

Hadir mendampingi gubernur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulsel, Rudy Djamaluddin dan Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan.

Rudi Djamaluddin mengatakan tahun 2019 fokus pada pembukaan badan jalan. Karena kiri-kanan jalannya sangat sempit.

Setelah itu, pembebasan lahan ini untuk lebih memperlancar proses pengaspalan ke depan. Jalan telah dilebarkan dan tahun 2020 ini akan selesaikan dengan lebar jalan standar provinsi.

"Ini rencananya kita akan terus sampai batas Rantepao-Bua. Nanti kita sambung lagi 12 Km sampai dengan Bastem, itu untuk tahap 2020," jelasnya dalam rilis yang diterima tribun-timur.com.

Sembari berlanjut pembangunan, tambahnya, untuk kelanjutannya sudah diusulkan sampai Kementerian untuk 2021. Anggaran 2020 ini sekitar Rp 140 miliar, terdiri dari APBN dan APBD Sulsel.

Ia menambahkan sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pembangunannya termasuk soal pembebasan lahan.

"Alhamdulillah kita dengan kerjasama yang lancar dengan Kabupaten Toraja Utara hambatan itu hampir tidak ada, yang ada itu cuma hambatan-hambatan kecil yang memang ada pada pemasangan konstruksi," paparnya.

Tahun Ini Pengaspalan

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan menyambut gembira program ini dan memberikan kesempatan kepada Torut untuk mendapatkan jalanan yang berstandar jalan provinsi ini.

"Pelebaran jalan itu saja sudah sangat dinikmati manfaatnya dalam pengembangan pariwisata, apalagi nanti kalau sudah di aspal," ujarnya.

Dalam program pelebaran yang harus melibatkan rumah-rumah yang harus pagar minimal begitu itu diiklaskan dengan penuh pengertian.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved