Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sopir Dianiaya Bos

KRONOLOGI Sopir Babak Belur Diamuk Bos, Berawal saat Memanaskan Mesin Mobil untuk Antar Cucu

KRONOLOGI Sopir Pribadi Babak Belur Diamuk Bos, Berawal saat Memanaskan Mesin Mobil untuk Antar Cucu

Editor: Ansar
Tribunjakarta.com
KRONOLOGI Sopir Pribadi Babak Belur Diamuk Bos, Berawal saat Memanaskan Mesin Mobil untuk Antar Cucu 

"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis plang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya enggak nge-tap (bayar tol) . Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu," aku Yanuardi.

Setelah masalah tol selesai, Yuniardi kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Bintaro. Namun sesampainya di rumah majikan, dia kembali dipanggil dan dipukuli.

"Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi ( dianiaya)," ucap Yanuardi

Akibat penganiayaan tersebut, Yuniardi mengalami lebam pada bagian punggung kiri dan kepalanya.

3. Dikira pura-pura sakit

Menderita luka memar akibat penganiayan membuat Yanuardi tak dalam bekerja.

Sebelum keluar, Yanuardi yang selama bekerja sebulan itu tinggal di rumah majikannya kembali mendapatkan tekanan.

Yanuardi dan Fitri saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Tangsel, Serpong, Kamis (5/3/2020).
Yanuardi dan Fitri saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Tangsel, Serpong, Kamis (5/3/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Yanuardi dituding berpura-pura sakit oleh majikan, padahal seluruh tubuhnya telah membiru.

"Saya tadi dipanggil bapak dulu. Saya dikira pura-pura sakit, dia bilang, 'Saya tahu orang sakit sama enggak', kata dia. Siap pak, habis ngomong gimana lagi, siap pak aja saya," kata Yuniardi meneteskan air mata.

Bahkan, kata Yuniardi, saat itu kembali mendapatkan ancaman aniaya setelah dinilai berpura-pura sakit.

"Saya mau dipukulin lagi, saya bilang jangan. Saya takut. Saya enggak berani menangkis karena orangnya tinggi gede," beber Yanuardi.

4. Berhasil keluar dari rumah majikan

Yanuardi dijemput keluarganya setelah berhasil keluar dari rumah majikannya di Bintaro Sektor 7 pada Kamis (5/3/2020).

Ia tampak menangis di dalam mobil bersama keluarganya.

Adik Yuniardi juga ikut menangis melihat kondisi abangnya.

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Net)
Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved