Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Najwa Shihab Saksinya, Anis Sebut Omongan Walikota Depok Menyakitkan dan Buat Syok Soal Corona

Masyarakat makin waspada setelah dua Warga Negara Indonesia ( WNI) positif Virus Corona. Namun di tengah kepanikan masyarakat, ada beberapa pihak yan

Editor: Rasni
Tribunnews
Najwa Shihab Saksinya, Anis Sebut Omongan Walikota Depok Menyakitkan dan Buat Syok Soal Corona 

Pernyataan ngawur yang dimaksud Anis adalah soal lingkungan perumahan yang eksklusif dan tidak saling kenal.

Anis membantah pernyataan tersebut, ia menegaskan antar warga perumahannya sangat guyub dan rukun.

Pernyataan kedua yang salah adalah adanya acara tanam pohon RW.

Anis mengklarifikasi bahwa acara tersebut merupakan kegiatan komunitas organik berupa pasar bumi.

"Kedua habis ada acara tanam pohon RW, salah," katanya.

"Kami memang ada acara tapi tidak tanam pohon lingkungan RW, tapi pasar bumi, karena kami lingkungan komunitas organik, maka se-Depok kemudian menggelar pasar sahabat bumi, h-1 sebelum diumumkan," lanjut Anis.

Perlu Tindakan Tegas dari Presiden

Kemudian Anis sangat menyayangkan Wali Kota Depok ikut menyebarkan bocornya data pribadi pasien.

Menurutnya sebagai pihak yang memiliki wewenang, pemerintah seharusnya menelusuri siapa orang yang membocorkan informasi tersebut.

Anis lalu meminta kepada Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang juga hadir sebagai narasumber, untuk menindak tegas.

"Ini menurut saya perlu ada tindakan yang tegas oleh presiden, atau dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai Kepala KSP, semua harus didudukkan, biar masyarakat tidak bingung, masyarakat tidak dirugikan," ucap Anis.

Beralih ke pembahasan kerugian, Anies mengakui banyak sekali dampak negatif yang diterima akibat beredarnya informasi pribadi dan pernyataan ngawur pejabat publik.

"Kami hari ini sudah merasakan banyak sekali kerugian di perumahan kami yang simpang siur," kata Anis.

"Pertama adalah banyak warga di perumahan kami yang tidak boleh ngantor sampai dapat surat resmi bahwa bebas dari Virus Corona, dari pihak yang punya otoritas."

"Kedua, misalnya Senin, Selasa kami kesulitan memesan transportasi online, banyak yang di-cancel (batal)."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved