Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Camat Biringkanaya Getol Sosialisasikan Octopus, Aplikasi Sampah Jadi Uang

Camat Biringkanaya H Andi Syahrum Makkuradde getol menyosialisasikan Octopus aplikasi ampah jadi Rupiah

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SALDY
Camat Biringkanaya, Syahrum Makuradde sosialisasi mengenai aplikasi Octopus. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Biringkanaya H Andi Syahrum Makkuradde getol menyosialisasikan Octopus aplikasi sampah jadi Rupiah) kepada aparat RT RW se Kecamatan Biringkanaya.

Menurut dia, aksi sosialisasi ini untuk menindaklanjuti kerjasama antara Pemkot Makassar dengan Management Otopus yang ditandai Mou dengan Pj Walikota Makassar.

Sosialisasi Octopus Kecamatan Biringkanaya, berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Biringkanaya, Baddoka, Kota Makassar.

Ia menjelaskan aplikasi Octopus ini akan mengubah karakter masyarakat yang malas menjadi rajin, khususnya dalam hal memilah sampah.

"Jika dulunya sampah hanya sebagai kotoran rumah tangga, kini bisa menjadi rupiah (uang)," kata Syahrum, Kamis (5/3/2020).

Menurutnya, aplikasi Oktopus ini telah dirancang khusus untuk masyarakat yang gemar dengan lingkungan yang bersih.

"Ayo kita bersama membantu Pemerintah agar sampah yang ada di Wilayah Kecamatan Biringkanaya dapat berkurang, selain membantu Pemerintah warga juga dapat terbantu dengan penggunaan Aplikasi Octopus," ujarnya.

Bagaimana cara kerja Octopus?

Octopus adalah aplikasi sampah yang bekerja laiknya aplikasi ojek online.

Setiap konsumen yang meng-upload aplikasi Otopus ini dapat memotret sampah non organik.

Setelah berhasil memotret lewat aplikasi ini, Satgas Octopus secara otomatis akan datang ke lokasi tersebut.

"Jadi sampah rumah tangga seperti botol kemasan dan kardus itu bisa dijadikan rupiah untuk membiayai kehidupan selanjutnya, insya Allah berkah," kata Syahrum Makkuradde.

Sampah non organik bisa dikumpulkan masyarakat sebagai user lalu akan dijemput oleh satgas Octopus yang disebut scavengers lalu selanjutnya disetor ke unit untuk mengetahui jumlah poin yang didapatkan.

“Sampah yang sudah dijemput scavenger ini akan langsung diinput oleh unit dan akan jelas terlihat jumlah poin yang didapatkan. Penilaiannya bukan dari beratnya sampah melainkan jumlah dari sampah itu sendiri. Botol plastik misalnya jika dikumpulkan 20 pcs maka poin yang didapatkan sebesar Rp 20.000," katanya.

Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb berharap agar para camat se-Kota Makassar dapat membantu program ini untuk meminimalisir sampah dan juga sebagai peningkatan taraf hidup masyarakat Makassar.

"Ini sangat baik untuk lingkungan dan pengurangan sampah di Makassar, semoga bisa dilaksanakan seluruh kecamatan," ujarnya. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved