Ningsih Tinampi
WOW Ternyata Segini Biaya Pengobatan Dipatok Ningsih Tinampi, Tak Sedikit & Uangnya Dipakai Buat Ini
WOW Ternyata Segini Biaya Pengobatan Dipatok Ningsih Tinampi, Tak Sedikit & Uangnya Dipakai Buat Ini
Yakni sebelum ia menjadi praktisi pengobatan alternatif.
Diakui Ningsih Tinampi, ia dulu pernah jadi pegawai di sebuah perusahaan.
Tak hanya itu, Ningsih Tinampi juga pernah menjalani usaha katering.
"Saya pegawai perusahaan bagian listrik di Sampoerna. Saya juga katering. Saya masuk koperasi demi koperasi. Saya tidak punya niat untuk mengobati sama sekali," ujar Ningsih Tinampi.
Metode Awal Ningsih Tinampi
Seorang wanita dari bidang pendidikan bertanya soal metode pengobatan yang digunakan Ningsih Tinampi.
"metode yang ibu gunakan ?" tanyanya.
Ningsih Tinampi menjelaskan media yang ia pakai saat mengobati bisa menggunakan apa saja.
Memang awalnya ia hanya bermodal tangan kosong saja.
Namun sering kali tangannya malah terluka ketika mengobati seseorang.
"dulu pertama aku ngobati itu sama tangan terus kuku itu sakit karena rata-rata yang saya obati itu kena santet,
tanganku luka akhirnya aku ganti pakai bawang putih, akhirnya ke wortel, bebas apa saja yang aku pegang bisa, batu di jalan bukan dari langit pokoknya ketemu apa saja bisa, " kata Ningsih Tinampi.
Wanita yang sama kembali menekankan Ningsih Tinampi tidak menggunakan metode tertentu.
"berarti tidak ada metode misalkan oh ini sakit paru-paru cara ngobatinnya seperti ini," katanya.
"kalau aku sakit paru-paru banyak asap ya sudah dikebes-kebesi, yang penting al fatihanya," kata Ningsih.
"berapa lama bu sudah ?" tanyanya lagi.
"kalau lama sudah lama ya, sekitar aku lagi hamil anak aku, sekarang dia 5 tahun ya, tapi aku dulu gak begini, aku mencari orang skait jalan-jalan kan nanti dapat uang tak belikan sayur apa dibagikan oleh orang kampung," kata Ningsih Tinampi.
Wanita tersebut menanyakan darimana Ningsih Tinampi bisa mendeteksi sakit yang diderita oleh pasiennya.
"jadi ibu tahu ya ini sakitnya normal, ini santet itu dari mana dari insting ibu ?" katanya.
"sudah nyata kelihatan ga usah insting, kalau insting nanti orang bingung, kalau yang jelas walaupun dia kena santet ta abisi lari ke dokter minum vitamin," kata Ningsih Tinampi.
Jawaban Ningsih Tinampi
- Ningsih Tinampi, yang menjalankan pengobatan alternatif di Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, angkat bicara terkait pernyataan dari Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur.
Meski tidak mengelak terkait tudingan besaran biaya yang disampaikan Pemprov Jatim, namun, dikatakan sebagian penghasilan yang didapat dari pengobatan yang dijalankan itu untuk membantu orang tak mampu.
"Saya sudah merambah ke sekolah-sekolahan, SMP, SD, SMK, yayasan panti asuhan, dan buat bencana alam.
Jadi anak yatim piatu sama kaum duafa sekitar seribu lebih.
Dan satu anak saya kasih Rp 200 ribu perbulan, jadi jujur saya dapat uang ini memang buat sedekah tapi gak sedekah 'kabeh'," ucap Ningsih seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (9/2/2020).
Sebelumnya, Pemprov Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan gratis daripada ke pengobatan Ningsih Tinampi.
Pasalnya, ada kekhawatiran jika masyarakat memanfaatkan pengobatan alternatif itu.
Pertama, karena pengobatan yang dijalankan itu bukan termasuk layanan kesehatan dan kedua biayanya tidak murah.
Sebab dari informasi yang didapat, biaya pengobatan di Ningsih Tinampi antara Rp 300.000 hingga Rp 10 juta per orang.
"Kami khawatir nanti malah masyarakat penasaran dan mencoba berobat ke sana, padahal berobat ke Ningsih Tinampi tidak murah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2020).
"Lebih baik memanfaatkan layanan kesehatan yang gratis. Uangnya bisa dipakai untuk pendukung pengobatan," tambah dia.