ILC TV One
Serunya ILC TV One Semalam Alumni Wuhan Cerita Pengalaman Minta Tak Panik, Effendi: 97% Bisa Sembuh
Serunya ILC TV One Semalam Alumni Wuhan Cerita Pengalaman Minta Tak Panik, Effendi: 97% Bisa Sembuh
Sebelum akhirnya sembuh, seperti yang dilansir TIME, ia mengalami banyak hal, mulai dari kunjungan berkali-kali ke rumah sakit, gejala yang berat yang membuatnya berpikir ia akan meninggal, sampai isolasi di bawah pengawasan polisi.
Tiger Ye (bukan nama sebenarnya) merupakan mahasiswa 21 tahun asal Wuhan, kota tempat pertama kali virus corona muncul.
Saat itu ia merasa sangat lemah saat sedang makan malam.
Ia memeriksa suhunya yang ternyata cukup tinggi.
Baca: Kenali Gejala Awal Infeksi Virus Corona
Baca: Cara Sederhana Menangkal Virus Corona Menggunakan Ramuan Empon-empon Khas Nusantara
Baca: UPDATE: 2 Pasien Positif Virus Corona Kondisinya Membaik, Sudah Lepas Infus dan Selang Oksigen

Namun diberitahukan, virus tersebut sangat mudah menular.
Tengah malam, Ye pergi ke rumah sakit terkenal di kotanya, RS Tongji.
Di ruang tunggu, banyak pasien yang memiliki gejala yang sama dengannya.
Ia pun sadar ia harus menunggu lama untuk akhirnya diperiksa.
"Saya takut... Ada banyak berkas yang ditumpuk di meja, setiap dokter mengenakan pakaian pelindung, sesuatu yang tak pernah saya lihat sebelumnya," ucapnya seperti yang dilansir TIME.
Baca: Kenali Gejala Awal Infeksi Virus Corona
Baca: Cara Sederhana Menangkal Virus Corona Menggunakan Ramuan Empon-empon Khas Nusantara
Baca: Semua Penderita Virus Corona di Vietnam Sembuh, Begini Cara Dokter Obati Para Pasien
Di malam itu, karena gejala yang dialami Ye dinilai tidak tergolong parah, dokter menyuruhnya pulang dan mengarantina dirinya sendiri.
Sebelum pulang, Ye membeli obat dari rumah sakit kecil di dekatnya setelah meninggalkan Tongji.
Dua minggu setelahnya, Ye hidup dengan kegelisahan.
Ye bertanya-tanya tentang penyakitnya yang gejalanya makin parah dari hari ke hari.
Empat hari pertama, penyakitnya itu menyerangnya dengan brutal.

"Saya menderita demam tinggi dan nyeri yang menyiksa di setiap bagian tubuh saya," kata Ye.