Jembatan Salu Dollok Ambruk
Jembatan Salu Dollok Enrekang yang Ambruk Dibangun pada Zaman Penjajahan
Usianya memang sudah puluhan tahun, sebab jembatan tersebut dibangun pada masa penjajahan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Jembatan Salu Dollok yang ambruk di Desa Pana, Kecamatan Alla', Kabupaten Enrekang ternyata memang merupakan jembatan tua.
Usianya memang sudah puluhan tahun, sebab jembatan tersebut dibangun pada masa penjajahan.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Lukman Dering (Luder) saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, jembatan tersebut dibangun pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.
"Dari hasil informasi kami dengan Pak Desa Pana, bangunan jembatan itu memang sudah sangat tua. Buatan Jepang atau dibangun saat masih jaman perang," kata Lukman Dering.
Sehingga menurut Luder, kondisi bangunan jembatan yang sudah tua mengakibatkan tak mampu menahan derasnya aliran sungai dollok.
Apalagi wilayah tersebut memang terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Enrekang, AKP Abdul Azis. Menurutnya jembatan yang ambruk tersebut memang sudah termakan usia.
"Informasi warga, katanya jembatan itu memang sudah lama dibangun, sejak zaman penjajahan Belanda," ujarnya.
Untuk diketahui, jembatan Salu Dollok, Desa Pana', Kecamatan Alla', Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, ambruk.
Akibatnya, arus lalulintas trans Sulawesi Toraja-Makassar terganggu.
Jembatan yang berada di perbatasan Matua dan Kele'pe ini ambruk akibat pondasi penahan tergerus air deras Salu (Sungai) Dollok.
"Derasnya air di Salu Dollok akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Enrekang pada Minggu (2/2/2020) malam," kata warga setempat, Agus.
Ditemui TribunToraja di kota Makale, Tana Toraja, Agus menjelaskan, jembatan yang ambruk ini merupakan jembatan yang sudah lama.
Beruntung, kata Agus, di lokasi telah dibuat jembatan baru.