Delis Tak Tahu Rengekan Rp 400 Ribu Buat Sang Ayah Membunuhnya, Dicekik Lalu Dibuang Di Selokan
Delis Tak Tahu Rengekan Rp 400 Buat Sang Ayah Membunuhnya, Dicekik & Jasad Dibuang Di Gorong-gorong
TRIBUN-TIMUR.COM - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota akhirnya mengungkap misteri kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jasadnya ditemukan di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.
Korban sebelumnya ditemukan sudah meninggal dunia dengan masih menggunakan seragam pramuka saat itu.
Saat itu ada hal aneh pernyataan berbeda dari pihak sekolah dan ayahnya.
Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih jauh, akhirnya polisi berhasil memecahkan siapa pelaku yang tega meghabisi nyawanya.
Benar tega ayah kandung dari korban.
Delis diketahui sebagai korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri, Budi Rahmat (45).
Pelaku emosi karena korban merengek minta uang untuk biaya tur studi (study tour) sekolahnya ke Bandung.
Korban dicekik sampai tewas oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya di sebuah rumah kosong dekat lokasi kerja pelaku.
"Korban tewas karena dicekik oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya sendiri saat mengaku kesal korban meminta uang untuk study tour," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saar konferensi pers di kantornya, Kamis (27/2/2020) siang.
Sebelum diketahui tewas, lanjut Anom, korban sempat adu mulut dengan ayahnya di sebuah rumah kosong dekat tempat kerja pelaku.
Namun, pelaku kalap karena permintaan korban untuk biaya studi tur sebesar Rp 400.000 tak bisa terpenuhi. Akhirnya pelaku menghabisi nyawa anaknya sendiri dengan cara mencekik leher.
"Korban minta uang Rp 400.000 tapi tak bisa dipenuhi oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya. Terlibat cekcok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," tambah Anom.
Pelaku pun sempat membiarkan jasad korban tergeletak di rumah kosong tersebut dan melanjutkan bekerja yang lokasinya tak jauh dari TKP pembunuhan.
Seusai pulang kerja, pelaku pun membawa jasad anaknya tersebut memakai motor ke lokasi gorong-gorong sekolah korban.
"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jasad korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," pungkasnya.