Aspal Sirkuit Formula E di Monas Jakarta Dibongkar, Tak Berbekas dan Tak Bikin Rusak Cobblestone
Aspal Sirkuit Formula E di Monas Jakarta berhasil dibongkar, tak berbekas dan tak bikin rusak.
Tujuannya adalah melihat seberapa mudah aspal dikelupas dan bagaimana efeknya terhadap cobblestone.
Setelah itu barulah masuk ke tahap terakhir, yakni membersihkan area di atas hamparan cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal.
Hasilnya, cobblestone bisa kembali seperti sedia kala, tak rusak dan tak berbekas.
Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta, Wisnu Wardhana dalam siaran pers JakPro mengatakan, aspal telah melalui kondisi panas pada suhu terukur dan guyuran hujan yang memadai serta dilintasi uji geser.
"Masa pelapisan sudah cukup waktu untuk mengevaluasi hasil,” ujarnya.
Pertimbangan cuaca pada hari Selasa (25/2/2020) hingga 3 hari ke depan mendukung proses pengelupasan aspal.
"Secara umum, hasil uji coba pengaspalan memuaskan. Adapun keputusan akhir apakah geotextile atau sandsheet yang dipilih untuk pengaspalan laga Formula E, belum dapat dipastikan hari ini. Kami perlu waktu untuk rapat berikutnya," kata Wisnu Wardhana.
Hasil memuaskan dari uji coba pengaspalan cobblestone ini menjadi salah satu materi yang disampaikan pada rapat antara JakPro dengan Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Pelapisan cobblestone dengan aspal dilakukan dengan 2 material pelapis berbeda.
Yang pertama adalah sandsheet (10m x 4m) dan geotextile (5m x 4m).
Di atas kedua lapisan tersebut dihampar aspal kasar (binder) tanpa melapisinya dengan aspal halus.
Aspal halus baru digunakan pada pengaspalan untuk kebutuhan sirkuit pada waktunya.
Cobblestone di kawasan Monas dibangun pertama kali oleh kontraktor pelaksana yang merupakan perusahaan afiliasi Pemprov DKI Jakarta pada tahun 1995 bertepatan 50 tahun Indonesia Merdeka untuk sisi timur dan barat.
Adapun sisi selatan dan utara dipasang tahun 1996.
Tahun berikutnya, 1997 untuk Silang Monas terdiri dari silang tenggara, timur laut, barat laut dan barat daya.