Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Tribun Wiki: Jadi Nama Kelurahan di Makassar, Begini Sejarah dan Arti Nama Sudiang dan Sudiang Raya

Disana, terdapat Asrama Haji dan dekat dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
wahyu / tribun timur
Salah satu pertandingan Liga Futsal Profesional Seri Empat grup A yang terlaksana di GOR Sudiang, Makassar, Sabtu (1/2/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kelurahan Sudiang merupakan bagian dari Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Kelurahan ini berlokasi di utara Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Disana, terdapat Asrama Haji dan dekat dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Lokasi kantor lurahnya berada di Jl Pendidikan, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Berikut Arti dan Sejarah Singkat Sudiang

Dikutip dari Buku Nama Rupahbumi Unsur Buatan yang disusun Bagian Tata Pemerintah Setda Kota Makassar, Sudiang berasal dari kata Sisuliang yang artinya perubahan menjadi sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Dari kata Sisuliang kemudian berubah penyebutan menjadi Sudiang.

Nama Sudiang ini sudah digunakan sejak jaman Kerajaan Gowa, dimana pada sekitar Tahun 1921 terbentuk Gallarang Sudiang yang masuk dalam Wilayah Maros.

Kemudian pada Tahun 1971 wilayah Gallarang atau Desa Sudiang masuk dalam Wilayah Kota Makassar.

Kelurahan Sudiang Dikenal Beberapa Nama Kampung, yaitu :

1. Tangkejangan yang artinya sabung ayam. Wilayahnya meliputi RT 004 / RW 002. Dinamai Tangkejangan karena dahulu sebagian masyarakatnya memiliki kebiasaan sabung ayam.

2. Patingalloang yaitu nama yang diambil dari salah satu nama Raja yaitu Karaeng Pattingalloang. Wilayahnya meliputi RT 003/RW002.

3. Malewang artinya Kepala Suku yang wilayahnya meliputi RT 003/RW 003.

4. Manyikkoaya artinya mengikat pinggang. Ini adalah merupakan kata kiasan yang menunjukkan adanya ikatan persaudaraan yang kuat antara sesama warga kampong. Wilayahnya meliputi RW 004.

5. Kalangtubung wilayahnya meliputi RW 007. Kalangtubung artinya orang yang berkuasa.

6. Bakung, wilayahnya meliputi RW 008. Bakung ini adalah nama bunga atau kembang yang tumbuh di daerah tersebut. Jadi, dikampung tersebut terdapat sumur tempat madi Raja yang dikelilingi oleh banyak bunga bakung yang indah.

Kelurahan Sudiang Raya

Gambaran Umum Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya yang Kode wilayah 73•71.11.1006 terletak pada S° 6' 47,034" LS dan 119°31' 35.0472" gT memiliki luas wilayah ± 3,85 Km2 dengan batas-batas wilayah administrasi pernerintahan sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Laikang.

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Paccerakkang.

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Berua

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Maros.

Kelurahan Sudiang Raya terdiri atas 56 RT dan 11 RW dengan jumlah penduduk 19.765 jiwa yang terdiri atas 10.435 jiwa laki-laki dan 9.330 jiwa perempuan.

Sejarah Nama Kelurahan Sudiang Raya Kelurahan Sudiang Raya merupakan pecahan dari Kelurahan Sudiang.

Sekitar Tahun 1994 Kelurahan Sudiang yang memiliki wilayah cukup luas, maka pemerintah Kota Makassar melakukan pemekaran Kelurahan dengan memekarkan Kelurahan Sudiang menjadi 2 kelurahan yaitu, Kelurahan Sudiang dan Kelurahan Sudiang Raya.

Penggunaan kata "Raya" pada "Sudiang Rayd' bermaksud membedakan antara Kelurahan Induk dan Kelurahan pemekaran.

Di Kelurahan Sudiang Raya terdapat tiga nama kampung yaitu, Kampung Pajjaiang yang meliputi RW 01.

Pajjaiang itu adalah nama orang. Pada mulanya perkampungan Pajjaiang itu dikenal dengan nama Kampung Pongka dimana penduduknya mayoritas orang Bone.

Pada tahun 1972 perkampungan ini dirubah namanya oleh penduduk setempat menjadi Kampung Pajjaiang.

2.Kampung Mannuruki meliputi RW.02, RW 10 dan RW11 Mannuruki itu berasal dari kata Manuruna yaitu orang yang pertama menempati dan membangun kampung tersebut.

3. Kampung Sanrangang meliputi RW 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sanrangan artinya mata air.

Kampung Sanrangan adalah pecahan dari Kampung Pajjaiang, dimana penduduknya mayoritas orang Bone dan Selayar. Di Kampung Sanrangan terdapat sumur tua yang walaupun musim kemarau tidak kering.(tribun-timur.com).

Laporan wartawan Tribun Timur/ Muslimin Emba.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved