Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Profil Singkat Desa Lara di Kabupaten Luwu Utara

Desa Lara sekaligus menjadi ibu kota Kecamatan Baebunta Selatan pasca memisahkan diri dari Kecamatan Baebunta pada akhir tahun 2018.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
chalik/Tribunlutra.com
Suasana di Desa Lara, Kecamatan Baebunta, Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Lara merupakan sebuah desa di Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Desa Lara sekaligus menjadi ibu kota Kecamatan Baebunta Selatan pasca memisahkan diri dari Kecamatan Baebunta pada akhir tahun 2018.

Informasi yang dihimpun tribun-timur.com dari berbagai sumber, Senin (24/2/2020), diketahui bahwa Lara memiliki beberapa dusun.

Yaitu Dusun Lara, Panimbu, Polewali, Situndukang, Kamande, Pondang, Karya Mulya, dan Bajora.

Desa ini sekitar 25 km dari ibu kota kabupaten, Masamba.

Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

Penduduk Lara pada umumnya adalah petani karena memang terletak di wilayah pedesaan.

Bidang pertanian yang mayoritas mereka geluti adalah perkebunan kakao, jagung, dan kelapa sawit.

Ada juga sebagian kecil yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sebagian lagi bergerak di bidang wiraswasta.

Asal muasal Lara mempunyai sejarah yang panjang.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, penduduk asli Lara merupakan keturunan dari Ne' Baso.

Dia merupakan tetua yang berasal dari wilayah Bolong.

Sebuah desa yang terletak sebelah utara Kabupaten Luwu.

Kedatangannya diperkirakan pada tahun 1800-an.

Keturunan Ne' Baso inilah yang beranak pinak dan menetap di Lara.

Pada awalnya, Lara merupakan wilayah yang sangat luas.

Seiring dengan perkembangan waktu, Lara dimekarkan menjadi beberapa desa.

Apalagi di pertengahan tahun 1980-an saat dibuka daerah transmigrasi di sana.

Secara otomatis menambah jumlah penduduk.

Sebagai konsekuensinya, Lara dimekarkan menjadi beberapa desa.

Yaitu Lara I, Lara II, Lara III, Lara IV, Lembang-lembang, Teteuri, Marannu, dan Sumpira.

Sekarang ini Lara mengalami perkembangan yang begitu pesat.

Berbagai fasilitas sudah dibangun.

Pembangunan infrastruktur berupa pengerasan jalan atau aspal sudah dibangun.

Jaringan listriknya pun sudah ada.

Sarana pendidikannya sudah memadai, terdapat 3 SD 1 SMPN, 1 pesantren (MI, MTs, MA) serta 1 SMAN.

Putra putri Lara biasanya melanjutkan pendidikan di kota terdekatnya, seperti Masamba, Palopo, Makassar.

Bahkan beberapa mengenyam pendidikan di Pulau Jawa.

Di Lara sendiri terdapat organisasi intelektual yaitu Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Lara atau yang biasa disingkat (HIPMAL).

Organisasi inilah yang banyak membentuk suatu kegiatan dalam setiap even di lingkup Lara.(*)

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved