Pelajar SMPN 1 Turi Hanyut
Ratusan Pelajar SMPN 1 Turi Hanyut, Pembina Sudah Ditegur Warga Namun Justru Beri Jawaban Begini?
Ratusan pelajar SMPN 1 Turi hanyut terseret arus saat melakukan susur sungai Sempor, warga sebelumnya telah mengingatkan pembina Pramuka.
Ratusan Pelajar SMPN 1 Turi Hanyut, Pembina Sudah Ditegur Warga Namun Justru Beri Jawaban Begini?
TRIBUN-TIMUR.COM - Peristiwa tragis dialami ratusan pelajar SMPN 1 Turi yang terseret air bah saat kegiatan pramuka.
Ratusan pelajar SMPN 1 Turi hanyut terseret arus saat melakukan susur sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/2/2020).
Sebelum kejadian yang menyebabkan meninggalnya tujuh orang siswa, pembina pramuka SMPN 1 Turi ternyata sudah diingatkan warga.
• 2 Pemain Bola Disambar Petir Saat Bertanding, Tubuh Korban Berasap Saat Dilarikan ke Rumah Sakit
• Nonton TV Online 3 LINK Live Streaming Liga Spanyol Barcelona vs Eibar - Nonton di HP Tanpa Buffer
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkapkan kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa kelas 7 dan 8.
Para siswa hanyut terbawa arus akibat banjir bandang yang tiba-tiba datang.
Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian korban yang terseret arus Sungai Sempor.
Sebelumnya Jumat (21/2/2020) kemarin siswa SMPN 1 Turi melakukan sisir Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi.
Saat peristiwa terjadi banjir dengan aliran air yang deras mengakibatkan beberapa siswa hanyut dan tenggelam.
Hingga malam dini hari sudah ada tujuh siswa ditemukan oleh tim penyelamat.
Baca: Fakta Tragedi Susur Sungai Sleman, Seorang Korban Dimakamkan di Hari Ultah, 6 Pembina Diperiksa
Baca: Peristiwa Susur Sungai SMPN 1 Turi, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Sekolah Tanggung Jawab
Pencarian terus dilakukan dan menemukan dua siswa lagi.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menjelaskan dari info yang ia terima jumlah keseluruhan peserta 249.
"Kemudian yang selamat 239," ujarnya, Sabtu (22/2/2020).

Petugas akhirnya menemukan dua siswa lagi sekitar pukul 10.15 WIB dan 10.35 WIB.
Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar menuturkan dua orang siswa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Dua lagi baru ditemukan di Dam Lengkong dan dam Polowidi yang berjarak dua hingga tiga kilometer dari tempat kejadian pertama," ungkapnya.
Warga Ingatkan Bahaya
Sementara itu, Dosen UGM Bagas Pujilaksono Widyakanigara meminta pihak sekolah mulai dari kepala sekolah hingga pembina Pramuka dipidanakan atas peristiwa ini.
Menurutnya, kejadian ini merupakan kecerobohan sekolah.
Hal itu diketahui melalui postingan yang diunggah oleh akun Facebook Bambang Supana, Jumat (21/2/2020).
"#PIDANAKAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI TURI 1, SLEMAN yogyakarta.
#Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D.
UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA
#Salam berduka yang mendalam,
Berita hanyutnya beberapa murid SMP Negeri Turi 1 dan menelan korban jiwa, bukan musibah. Murni kebodohan, dan keteledoran Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka.
KEPALA SEKOLAH, GURU-GURU DAN PEMBINA PRAMUKA HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN HANYA MINTA MAAF!
Musim hujan, anak didik disuruh susur sungai? Mengapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramukanya yang susur sungai? Otaknya dimana?
Saya dapat informasi, kalau acara susur sungai sudah diingatkan warga. Namun gurunya menjawab mati hidup ada di tangan Allah...guru goblog! Kenapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1 yang mati? Kenapa harus anak didik?
Pidanakan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1, Sleman.
Perlu ada evaluasi menyeluruh perihal pelaksanaan kegiatan pramuka di sekolah.
Saya sangat sedih dan berduka yang mendalam.
Terimakasih. Viralkan!
Yogyakarta, 2020-02-21
Hormat saya,
(KPH. BP. Widyakanigara)," tulis akun tersebut.
Tanggapan Bupati dan Sultan
Bupati Sleman, Sri Purnomo menurutkan tragedi ini menjadi pelajaran sangat mahal bagi Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyebut, peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi Sleman yang terjadi di Sungai Sempor merupakan kecerobohan pihak sekolah.
Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.

"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat (21/2/2020).
Menurut Bupati Sleman, saat musim hujan seharusnya kegiatan Pramuka dapat dilakukan di dalam sekolah.
"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.
Baca: Cerita Salma, Siswa Selamat dari Susur Sungai: Ingin Selamatkan Diri Malah Terseret Arus
Baca: Peristiwa Susur Sungai SMPN 1 Turi, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Sekolah Tanggung Jawab
Terbukti, karena air sungai banjir mendadak, ada sebagian siswa yang dapat menyelamatkan diri.
Namun, ada yang tidak mampu menyelamatkan diri. "Terbukti ada yang meninggal sejumlah enam anak," jelasnya.
Sri Purnomo mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar tak ada kejadian yang sama terulang kembali.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat sedih dan prihatin atas insiden tersebut.
"Ikut berduka cita atas meninggalnya anak- anak dari SMPN 1 Turi di Kabupaten Sleman atas musibah pada waktu aktifitas menyusuri sungai," ujarnya.
Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan duka dan menyayangkan adanya kegiatan susur sungai saat musim penghujan.
"Saya juga prihatin, kenapa justru musim hujan ada aktivitas menyusuri sungai," tegasnya.
Selanjutnya, Sultan Hamengkubuwono X meminta pihak sekolah dan penyelenggara mampu bertanggungjawab penuh terkait tragedi tersebut.
"Saya mohon pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini. Itu saja yang bisa saya sampaikan, dengan sangat sedih dan rasa prihatin," pungkasnya.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (TribunJogja/Kompas/com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki dengan Judul "Viral Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Beri Jawaban Ini Saat Diingatkan Warga Lakukan Susur Sungai"