Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WNI di China Pulang Kampung

Pulang Kampung, Mahasiswi Hubei Asal Pinrang Kisahkan Kehidupan Toleransi di China

17 WNI asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dievakuasi dari China telah tiba di kampung halaman masing-masing.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Suryana Anas
Dokumentasi Pribadi Nur Ralda
Nur Ralda, mahasiswi Kedokteran Hubei Polhytecnic University, China asal Pinrang 

TRIBUNPINRANG.COM, PALETEANG - Sebanyak 17 WNI asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dievakuasi dari China telah tiba di kampung halaman masing-masing.

Mereka tersebar di beberapa kabupaten se-Sulsel. Di antaranya ada di Makassar, Gowa, Lutra, Bulukumba, Tana Toraja dan Pinrang.

Ke-17 WNI asal Sulsel itu didominasi kalangan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi di China.

Salah satunya adalah Nur Ralda (25), mahasiswi Kedokteran Hubei Polhytecnic University.

Kini, perempuan kelahiran 1995 ini telah tiba di kampung halamannya, Kelurahan Pacongang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, beberapa waktu lalu.

Saat ditemui TribunPinrang.com, Nur Ralda pun mengisahkan rentetan pengalamannya saat menempuh pendidikan di Hubei.

Mulai dari perkuliahan hingga kehidupan keberagamaan di sana.

Menurut Nur Ralda, menjalankan rutinitas keagamaan sebagai muslim terbilang mudah di sana.

Selama di sana, menjalankan ibadah cenderung tak ada kendala. Itu karena jadwal kuliahnya tak ada yang berbenturan dengan waktu salat.

"Jadi saya merasa cenderung mudah beribadah dengan kondisi itu. Jadi setiap kali istirahat kuliah, ya bisa dimanfaatkan untuk salat di asrama," katanya, Jumat (21/2/2020).

Ditanya soal ketersediaan makanan halal, Nur Alda pun menyebut hal itu mudah ditemukan. Apalagi, ada kantin khusus muslim di kampus.

"Namanya Qing Zhen. Itu istilah kantin halal kalau di sana," paparnya.

Intinya, lanjut Nur Alda, menjalankan ibada di sana normal-normal saja. Orang tak perlu menggunakan legitimasi agama, untuk berbuat baik kepada sesama.

"Di sana biasa saja. Mau berbuat baik yah berbuat baik saja. Tanpa memandang latar belakang agama," kisahnya

Nur Alda pun memberikan contoh kasus terkait kehidupan toleransi beragama di Hubei

"Ibu asrama saya non muslim, tapi saya melihat ia tak pernah mempermasalahkan ketika saya dan teman-teman beribadah," pungkasnya.

(TribunPinrang.com)

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, @herysyahrullah

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved