Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balita Diserang Anjing Gila

Wajah Bocah Tiga Tahun di Bone Digigit Anjing, Kronologi dan Cara Penanganan Jika Digigit Anjing

Akibat insiden ini, NF mengalami luka serius di bagian wajah dan mata. Sedangkan empat orang lainnya, menderitya luka ringan

Penulis: Justang Muhammad | Editor: Muh. Irham
handover
ilustrasi 

BONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Seekor anjing kampung menggigit lima orang warga Desa Lebongnge, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sabtu (15/2) lalu. Satu di antaranya, NF (3) mengalami luka serius di bagian wajah dan mata.

Kelima korban gigitan anjing tersebut yakni, masing-masing NF (3), FK (8), dan AF (4). Kemudian Indo Sakka (40), serta Basri (50).

Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru, Bone, untuk mendapatkan perawatan.

Humas RSUD Tenriawaru, Ramli, saat dikonfirmasi mengatakan, awalnya yang digigit oleh anjing ini adalah, NF, FK, dan AF. Mereka digigit saat pulang dari berbelanja di warung yang berada tak jauh dari rumah neneknya, Indo Sakka.

Melihat cucunya diserang anjing, Indo Sakka dan Basri berusaha menolong mereka. Namun, ternyata mereka juga diserang dan digigit oleh anjing tersebut.

Akibat insiden ini, NF mengalami luka serius di bagian wajah dan mata. Sedangkan empat orang lainnya, menderitya luka ringan dan diperbolehkan pulang ke rumah setelah medapatkan perawatan.

“Untuk pasien NF, kondisinya mulai membaik. Kami sempat tawarkan untuk dirujuk ke rumah sakit di Makassar untuk perawatan lebih lanjut,” kata Ramli.

Namun, setelah berkoordinasi, pihak keluarga meminta agar NF mendapatkan perawatan serius di rumah sakit setempat saja.

Sementara itu, warga yang mengetahui persitiwa itu, langsung mengejar anjing yang menggigit kelima orang tersebut.

Setelah ditemukan, anjing tersebut langsung dibunuh karena dianggap telah meresahkan warga.

“Warga khawatir, jika tidak dibunuh, akan terjadi lagi seperti yang menimpa anak-anak kecil di sini,” kata Indo Sakka.

Menurut warga lain, anjing tersebut memang dikenal gila. Sering berkeliaran di pemuiman warga dan mengejar warga yang berjalan kaki.

Peristiwa ini bisa saja terjadi dimanapun dan kapan saja. Jika terjadi insiden serupa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Segera Menjauh

Hal yang pertama sekali perlu dilakukan adalah menjauh dari anjing tersebut untuk menghindari kemungkinan digigit lagi. Digigit kembali dapat memperparah luka dan infeksi yang ditimbulkan.

2. Pastikan status kesehatan anjing tersebut
Setelah tidak ada lagi ancaman langsung dari anjing, jika memungkinkan, cari tahu apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak. Hal ini bisa diketahui dari riwayat vaksinasi yang dimiliki oleh pemilik anjing.

Jika anjing tersebut tidak bersama pemiliknya, bisa juga tanya kepada orang di sekitar mengenai kondisi anjing tersebut.

Jika terindikasi rabies, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan.

3. Pertolongan pertama

Jenis pertolongan pertama ditentukan oleh tingkat keparahan gigitan anjing.

Jika kulit tidak sobek, penangan bisa dilakukan dengan membersihkan area tersebut dengan air hangat. Aplikasikan pula losion antibakteri ke area itu.

Jika kulit robek, bersihkan area tersebut dengan air hangat. Lalu, tekan luka secara perlahan. Ini bertujuan untuk menghilangkan kuman.

Jika gigitan menimbulkan darah, letakkan kain bersih ke area luka lalu tekan perlahan untuk menghentikan aliran darah. Aplikasikan losion antibakteri dan tutup luka dengan perban steril.

Awasi luka ini, baik kecil atau besar hingga benar-benar sembuh agar infeksi tak muncul. Jika muncul kemerahan, bengkak, rasa hangat, lunak saat di sentuh, atau bahkan muncul demam, segera hubungi dokter.

4. Segera ke dokter

Penelitian menunjukkan satu dari lima gigitan anjing membutuhkan perawatan medis.

Segera kunjungi dokter atau unit gawat darurat jika gigitan anjing memenuhi beberapa syarat berikut:

- Disebabkan oleh anjing yang tak diketahui riwayat vaksin rabies, atau oleh anjing yang tampak sakit

- Tidak berhenti berdarah

- Menimbulkan rasa sakit yang hebat

- Luka memperlihatkan tulang, tendon, atau otot

- Menyebabkan hilangnya fungsi, seperti tidak mampu menekuk jari

- Terlihat merah, bengkak, atau meradang

- Muncul nanah atau cairan

- Merasa lemah, bingung, atau pingsan

- Muncul demam.(*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved