Jembatan Bojo Barru
Ini Dugaan Penyebab Jebolnya Jembatan Bojo di Barru
Miftachul menjelaskan, sebelum jembatan tersebut jebol, dua mobil truk atau rembang 10 yang sejenis mendahului mobil naas itu.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Miftachul Munir, menduga jebolnya lantai jembatan Bojo di Kabupaten Barru dikarenakan muatan kendaraan yang melintas melebihi kapasitas.
Miftachul menjelaskan, sebelum jembatan tersebut jebol, dua mobil truk atau rembang 10 yang sejenis mendahului mobil naas itu.
Dikatakan Miftachul, rembang 10 pertama dan kedua lolos, sementara rembang tiga jatuh ke sungai setelah jembatan itu jebol.
"Jadi sebelum jebol itu ada dua truk yang sama yang muatannya 600 sak pupuk. Satu sak pupuk 50 kilogram yah, jadi hampir 30 ton beriringan tiga mobil," kata Miftachul di Gedung DPRD Sulsel, Senin (17/2/2020).
Miftachul menjelaskan, jebolnya Jembatan Bojo, Barru sudah ditangani oleh tim forensik.
Menurutnya, tim masih mencari penyebab pasti jebolnya jembatan tersebut.
"Cuman memang saat ini indikasinya kalau kita lihat dari muatan kendaraan dan kapasitasnya itu melebihi dari standar yang ada, jadi itu kondisi yang saya jelaskan tadi saat rapat kerja dengan komisi D," katanya.
Miftachul menambahkan, bahwa konstruksi Jembatan Bojo menggunakan rangka baja Australia dan dibangun pada 1994.
Ia mengakui lantai jembatan tersebut sudah pernah direhabilitasi 2013 lalu.
"Koridor yang robek sehingga truk langsung terjun ke sungai. Kapan diperbaiki? Ini kita tunggu rekomendasi dari tim forensik tadi. Apakah harus diganti seluruhnya atau bisa diperkuat saja," jelasnya.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)