Tegel SD Paccinongang Pecah
Gaya Komisi IV DPRD Gowa Tanggapi Insiden Tegel Kelas Lukai Murid
Seorang murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gowa terpaksa dilarikan ke puskesmas karena menderita luka robek.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Seorang murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gowa terpaksa dilarikan ke puskesmas karena menderita luka robek.
Murid SD itu menderita luka robek di telapak kaki lantaran kondisi tegel ruang kelas yang pecah-pecah.
Murid SD tersebut dilaporkan bernama Muh Firdaus (11). Ia duduk di kelas 6 A SD Negeri Paccinongang Unggulan Kabupaten Gowa.
Menanggapi hal tersebut, Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa memutuskan turun mendatangi sekolah itu, Jumat (14/2/2020) siang.
Komisi IV tidak melakukan rapat dengan pendapat dengan organisasi perangkat daerah terkait, melainkan turun ke sekolah tersebut.
Anggota Komisi IV tiba SD Negeri Paccinongang Unggulan, Jl Mustafa Daeng Bunga, Kabupaten Gowa, pukul 10:00 Wita.
Begitu tiba di depan ruang kelas, anggota Komisi IV DPRD Gowa disambut oleh para guru dan kepala sekolah.
Para anggota Komisi IV didampingi guru-guru melihat lantai kelas yang pecah itu.
Anggota Komisi IV mendatangi tiga kelas. Dua diantaranya ditemukan dalam kondisi rusak pada lantainya.
Wakil Ketua Komisi IV, Siti Husniah Talenrang menilai kerusakan lantai sekolah tidak terlalu parah.
Akan tetapi kondisi itu dinilai membahayakan bagi siswa. Apalagi jika siswa diwajibkan membuka sepatu apabila belajar di kelas.
"Kerusakannya tidak terlalu parah. Tapi berbahaya bagi anak-anak karena tidak tidak pakai sepatu dalam kelas," kata Husniah.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya menyarankan ke pihak sekolah untuk menyampaikan kerusakan itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa.
Usai melihat lantai kelas itu, anggota komisi IV pamit ke guru-guru, dan meninggalkan sekolah tersebut.
Sebelumnya diberitakan, seorang orang tua murid, Husniah, datang mengadu ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa, Kamis (13/2/2020) kemarin.
Husniah menceritakan masalah yang menimpa putranya.
Menurutnya, putranya menderita luka robek pada kaki karena kondisi tegel ruang kelas sekolah yang pecah-pecah.
Ia kecewa dengan kebijakan pihak sekolah yang mewajibkan siswa kelas enam membuka sepatu ke dalam kelas.
Sementara kondisi tegel sekolah dalam keadaan pecah-pecah. Akibatnya seorang murid kelas enam menjadi korban.
Husniah mengaku kaget ketika putranya pulang dari sekolah pada Sabtu (8/2/2020) pelan lalu.
Ketika itu telapak kaki putranya dalam keadaan robek. Ia pun memutuskan membawa putranya ke puskesmas terdekat.
"Yang kami sesalkan mengapa pihak sekolah tidak menyampaikan masalah ini. Kami justru mengetahui hal itu ketika anak saya pulang," ucapnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)